25.03.2015 Views

pergolakan-pemikiran-islam-ahmad-wahib

pergolakan-pemikiran-islam-ahmad-wahib

pergolakan-pemikiran-islam-ahmad-wahib

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

— Democracy Project —<br />

Bruder van Zon, Romo Stolk, Romo Willenborg, dan Romo De<br />

Blot (semuanya Ordo Jesuit).<br />

Di halaman 42-43 PPI, Wahib secara terusterang mengungkapkan.<br />

“Aku punya teman-teman aktivis ormas PKI. Dan<br />

hubungan kami terus baik sampai sekarang...”.<br />

Juga, ia mencatat, “Aku pernah diundang kepesta-pesta<br />

natal dan paskah mereka. Aku pun pernah satu klub renang<br />

dengan mahasiswa-mahasiswa Seminari Agung... Aku sering<br />

nonton film bersama-sama mereka, ngelencer bersama, dan lain<br />

sebagainya. Lingkungan sosiokultural yang khusus itu mungkin<br />

secara tidak sadar telah mempengaruhi jalan pikiranku.”<br />

Wahib memang gelisah. Dan dalam kegelisahannya ia menulis,<br />

“Saya rindukan seorang Nabi yang bisa menjawab kemelut-kemelut<br />

idiil dalam ‘Islam’ kini, yang bisa berbicara dalam<br />

level internasional selain memiliki besluit internasional”. (hal.<br />

72).<br />

Wahib heran, kenapa Tuhan tak menurunkan Nabi lagi<br />

saat ini. Mirip paham Ahmadiyah Qodiyan. Kejanggalan dan<br />

keanehan berpikir semacam itu bertebaran di buku Wahib.<br />

Adalah sangat sulit dimengerti jika seorang Wahib yang gelisah<br />

dan dijadikan ‘uswah’, bagi seorang mujaddid dan peletak dasar<br />

pembaharuan Islam di tanah air. Aneh.<br />

Ahmad Sumargono<br />

Republika, 11 April 1995<br />

412 Pergolakan Pemikiran Islam

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!