25.03.2015 Views

pergolakan-pemikiran-islam-ahmad-wahib

pergolakan-pemikiran-islam-ahmad-wahib

pergolakan-pemikiran-islam-ahmad-wahib

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

— Democracy Project —<br />

ketua Badko Jateng dan anggota PB HMI berkata: “Sekarang<br />

Nurcholish seharusnya keluar dari HMI, atau Wahib-Djohan<br />

yang kembali masuk”.<br />

Usul pembaharuan pemahaman Islam sejak itu meluas dan<br />

terdengar ke seluruh Indonesia bahkan ke luar negeri. Djohan<br />

mengirimkan paper Nurcholish pada seorang temannya seorang<br />

Profesor Belanda yang satu setengah tahun sebelumnya<br />

bertemu kami di Badko Jateng di Yogya mendiskusikan berbagai<br />

hal yang diperlukannya dalam penyusunan bukunya tentang<br />

Islam di Indonesia. Dalam bukunya yang terbit akhir 1970<br />

berjudul “Struggle of Islam in Modern Indonesia” setebal 300<br />

halaman, Profesor Boland tersebut membandingkan suatu perobahan<br />

yang cepat antara pikiran-pikiran Nurcholish tentang<br />

“Moderenisasi bukan Westernisasi” yang dimuat dalam Mimbar<br />

Demokrasi 1968 dengan paper Nurcholish 1970 itu. Selanjutnya<br />

dia menumpahkan harapan bahwa di bawah pimpinan dan<br />

pikiran-pikiran seperti Nurcholish, umat Islam di Indonesia<br />

akan lebih mampu menyelesaikan persoalannya termasuk lebih<br />

mampu untuk mengambil peranan yang jauh lebih besar dalam<br />

pembangunan Indonesia.<br />

Tentunya banyak reaksi keras terhadap <strong>pemikiran</strong> baru dari<br />

Nurcholish. Kalangan pimpinan pusat Muhammadiyah marah<br />

karena pembaharuan Muhammadiyah dianggap sudah berhenti.<br />

Beberapa tokoh NU menganggap pikiran macam Nurcholish<br />

itu sudah melanggar aqidah. Dalam pembukaan Mapraba<br />

PMII di muka ratusan anggotanya pada awal 1970 Ketua PMII<br />

Cabang Yogya mencap “Nurcholish tersesat”. Tetapi walau di<br />

mana-mana reaksi umat Islam amat keras, terutama dari orangorang<br />

Masyumi kelompok Natsir minus Mohammad Roem<br />

Ikhtiar Menjawab Masalah Keagamaan 165

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!