25.03.2015 Views

pergolakan-pemikiran-islam-ahmad-wahib

pergolakan-pemikiran-islam-ahmad-wahib

pergolakan-pemikiran-islam-ahmad-wahib

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

— Democracy Project —<br />

risan tersebut tidak akan kita terima begitu saja (meneruskan<br />

dan meniru-niru kegiatan pengurus yang lalu), melainkan kita<br />

olah lebih lanjut dan kita tingkatkan efektivitas kerjanya. Masalah<br />

yang terjadi dalam masyarakat selalu berkembang, karena<br />

itu pengurus yang punya “kesadaran kebudayaan” akan senantiasa<br />

mempertimbangkan perlunya cara-cara penyelesaian dan<br />

aktivitas yang baru. Mungkin cara-cara rapat perlu dirubah,<br />

mungkin acara-acara penyelenggaraan pertemuan harus dirombak,<br />

mungkin tata pembagian kerja dalam kepengurusan perlu<br />

diperbaiki, mungkin training-training tidak diperlukan lagi,<br />

mungkin organisasi kita ini perlu dipertegas lagi hak hidupnya<br />

dan mungkin juga sebaliknya yaitu tidak diperlukan lagi atau<br />

dibubarkan. Jadi kesadaran sebagai makhluk berkebudayaan<br />

menyuruh kita mencari kemungkinan-kemungkinan lain yang<br />

lebih baik daripada kemungkinan yang telah ada. Sekarang apakah<br />

hubungannya dengan proses pembangunan nasional yang<br />

sedang kita lakukan sekarang ini? Apakah hubungan berpikir<br />

kreatif dengan kesejahteraan pegawai negeri, perbaikan administrasi<br />

pemerintahan, peningkatan produksi beras, penekanan<br />

jumlah penduduk, pengembangan ilmu pengetahuan, perbaikan<br />

pendidikan anak-anak, dan lain sebagainya? Persoalannya ialah<br />

hahwa problem-problem masyarakat seperti di atas tidak bisa<br />

diselesaikan hanya dengan modal kejujuran dan iktikad baik<br />

serta penuh rasa pengabdian. Pembangunan kini memerlukan<br />

orang-orang yang mampu menyelesaikan masalah, yaitu menemukan<br />

jalan keluar dari kemelut persoalan. Masyarakat sekarang<br />

sangat berlainan dengan masyarakat yang terdapat dalam<br />

buku-buku hikayat, di mana keadilan dan ketidaklaliman seorang<br />

raja telah cukup untuk membuat rakyat merasa bahagia.<br />

Meneropong Politik dan Budaya Tanah Air 245

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!