25.03.2015 Views

pergolakan-pemikiran-islam-ahmad-wahib

pergolakan-pemikiran-islam-ahmad-wahib

pergolakan-pemikiran-islam-ahmad-wahib

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

— Democracy Project —<br />

pertanyaan yang meskipun dikatakan dengan penuh semangat<br />

tapi mengandung perasaan tak berdaya. Ini mungkin salah satu<br />

keunikan dari sebuah catatan harian. Sang penulis merenung<br />

dengan bebas, ia berhadapan dengan ruang yang tak terhingga.<br />

Ia bebas, juga ketika ia berhadapan dengan pengalaman tragis<br />

tentang dirinya sendiri. Tentang kesepiannya, kemelaratannya,<br />

tentang tempatnya, <strong>pemikiran</strong>-<strong>pemikiran</strong>nya, tentang masa depan<br />

zamannya. Pada titik ini kita tidak teringat lagi pada tokoh<br />

Paul Tillich, yang pintar dan tenar. Gambaran tentang AW<br />

jauh lebih dekat kepada seorang rekan Tilllich yang lain yang<br />

mati di tiang gantungan Gestapo. Ia bernama Dietrich Bonhoeffer,<br />

yang dihukum mati karena melawan Hitler di tempat.<br />

Bonhoeffer ditangkap bulan April 1943 dan meninggal di tiang<br />

gantungan 9 April 1945. Selama dua tahun dalam kampkonsentrasi<br />

Bonhoeffer menulis surat dan renungan-renungan,<br />

yang kemudian juga diterbitkan hampir setebal buku catatan<br />

harian AW.<br />

Apakah AW juga membaca letters pepers from prison dari<br />

Bonhoeffer, mungkin Djohan Effendi sebagai kawan dekatnya<br />

dapat menjawabnya. Pertanyaan tersebut sama sekali tidak<br />

menyangkut mutu orisinalitas catatan harian AW. Pengalaman<br />

dan lingkungan persoalan yang dihadapi kedua orang itu tidak<br />

sama. Tapi membandingkan kedua buku tersebut tak dapat tidak<br />

orang akan tergoda untuk menarik garis-garis persamaan (<br />

yang meskipun amat umum) namun mengesankan adanya titik-titik<br />

temu antara keduanya. Titik-titik temu yang menakjubkan<br />

itu antara lain adalah: komitmen mereka yang mendalam<br />

terhadap ‘umat’. Melalui kristologinya Bonhoeffer menempatkan<br />

peranan ‘umat’ sebagai kurban yang harus membayar harga<br />

414 Pergolakan Pemikiran Islam

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!