25.03.2015 Views

pergolakan-pemikiran-islam-ahmad-wahib

pergolakan-pemikiran-islam-ahmad-wahib

pergolakan-pemikiran-islam-ahmad-wahib

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

— Democracy Project —<br />

pun mereka berada di pihak oposisi. Karena itu bila generasi<br />

muda Indonesia menginginkan suatu arah kehidupan politik<br />

yang setahap demi setahap maju ke sistem politik demokrasi,<br />

tugas mereka adalah merombak struktur kebudayaan yang ada<br />

sekarang. Beberapa jalan mungkin bisa ditempuh. Pertama dengan<br />

mengadakan “shock-shock kebudayaan” secara terus menerus<br />

untuk menggoncangkan tradisi-tradisi yang sudah beku.<br />

Pikiran-pikiran yang “nyleneh” tidak usah ragu-ragu dikeluarkan.<br />

Orang seperti WS Rendra yang secara beruntun terus menimbulkan<br />

kejutan-kejutan dalam masyarakat, termasuk dalam<br />

masyarakat seniman sendiri, sangatlah penting. Dalam tingkat<br />

yang lebih rendah bisa kita saksikan juga orang-orang seperti<br />

Ali Sadikin, Sjafruddin Prawiranegara dan beberapa lainnya.<br />

Suatu masyarakat yang sudah hampir kehilangan dinamik, di<br />

mana pikiran-pikiran yang berlawanan dianggap selalu jelek,<br />

sangat diperlukan orang-orang urakan macam di atas. jalan<br />

kedua yang mungkin bisa ditempuh ialah dengan membangun<br />

suatu struktur politik yang merangsang perubahan struktur<br />

kebudayaan yang ada sekarang. Jalan ketiga ialah dengan terus<br />

melakukan sikap oposisional (walaupun tidak berstatus oposisi)<br />

yang sehat terhadap pemerintah oleh “the uncommitted generation”<br />

yaitu mereka yang berjuang di luar lingkaran kekuasaan<br />

parpol dan Golkar serta menganut cita-cita pembaharuan. Dalam<br />

kerangka inilah orang-orang seperti Arief Budiman, Nono<br />

Anwar Makarim, Marsilam Simandjuntak, Jusuf A. R. Dari generasi<br />

muda oposisi serta kekuatan-kekuatan bebas di Yogjakarta<br />

bisa dinilai dan dihargai.<br />

4 Juni 1971<br />

Meneropong Politik dan Budaya Tanah Air 263

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!