25.03.2015 Views

pergolakan-pemikiran-islam-ahmad-wahib

pergolakan-pemikiran-islam-ahmad-wahib

pergolakan-pemikiran-islam-ahmad-wahib

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

— Democracy Project —<br />

“Teologi Politik”<br />

Banyak sekali tulisan-tulisan tentang politik, termasuk usahausaha<br />

pemecahan masalahnya, tidak berlandaskan pada hakekat<br />

politik itu sendiri. Karena itu yang dibicarakan sebenarnya<br />

bukan lagi politik melainkan impian-impian kosong tentang<br />

politik. Inilah yang saya lihat dari tulisan-tulisan Wignya Pranarka,<br />

Soe Hok Gie, juga dari hasil-hasil seminar Universitas<br />

Parahiyangan. Mereka tidak mau melihat politik sebagai<br />

politik. Mereka tidak cukup berendah hati untuk sementara<br />

memandang politik sebagai kenyataan obyektif. Karena itu yang<br />

mereka tulis bukan lagi analisa politik atau problem solving di<br />

bidang politik. Saya cenderung menamakannya “teologi politik”.<br />

Dan sebagai orang yang menganut suatu tuntunan tertentu atau<br />

memiliki cita-cita tertentu bagi masa depan kehidupan ini, saya<br />

adalah di antara merka yang setuju dan menganut “teologi<br />

politik” yang demikian.<br />

Saya menerima dan menganutnya sebagai “teologi politik”,<br />

tap! menolaknya sebagai konsep pemecahan masalah apalagi<br />

sebagai petunjuk-petunjuk memahami kenyataan politik yang<br />

ada.<br />

17 Oktober 1971<br />

Perkemahan Kaum Urakan di Parangtritis<br />

Bermula, istilah “urakan” dalam arti yang konstruktif saya<br />

dengar pertama kali dalam sebuah diskusi keciI di rumah Dr.<br />

Mukti Ali pada bulan Juli 1970 (hampir satu setengah tahun<br />

yang lalu). Dalam diskusi yang bertopik “Beberapa Masalah<br />

Meneropong Politik dan Budaya Tanah Air 267

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!