25.03.2015 Views

pergolakan-pemikiran-islam-ahmad-wahib

pergolakan-pemikiran-islam-ahmad-wahib

pergolakan-pemikiran-islam-ahmad-wahib

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

— Democracy Project —<br />

Kalau kita mau membahas istilah yang dipakai Nurcholish<br />

yaitu de-sakralisasi, beberapa hal mesti diperhatikan. Pertama<br />

harus diketahui bahwa proses desakralisasi itu tertuju pada<br />

masalah-masalah yang sesungguhnya tidak sakral, tapi selama<br />

ini dianggap sakral, yang karenanya perlu dikembalikan pada<br />

status yang tidak sakral dengan proses desakralisasi. Kedua<br />

kita harus bertanya, masalah-masalah manakah yang tergolong:<br />

1. Masalah sakral: dan 2. Masalah non sakral. Adakah<br />

dalam Islam perbuatan-perbuatan yang non-sakral? Kesulitanya<br />

saya kira terletak adalam dua pandangan memakai sakral<br />

yaitu sakral dalam arti suci dan sakral dalam arti upacara<br />

suci. Disinilah terletak “kurang tepatnya istilah desakralisasi.<br />

Tentunya yang dipakai Nurcholish adalah pengertian kedua.<br />

Tapi... adakah perbuatan yang non-sakral (bukan upacara suci)<br />

sekarang ini dianggap sakral (upacara agama)? Lalu apa yang<br />

dimaksud dengan upacara agama? Bila agama memberikan<br />

ketentuan syarat-syarat syah tidaknya? Perkawinan misalnya<br />

sudah jelas sakral (Betulkah sudah jelas? Abadi?). Kalau memang<br />

begitu, maka sekularisasi dalam perkawinan tidak bisa.<br />

Jadi sekularisasi sebagai approach hanya ditunjukan pada obyek-obyek<br />

yang non-sakral (non upacara agama). Nikah itu<br />

ibadah atau muamalah? Saya pikir, sakral dan non-sakral atau<br />

perubahan dari sakral ke non-sakral, fiqh-lah yang menentukan.<br />

Fiqh adalah kunci jawaban.<br />

27 Januari 1970<br />

54 Pergolakan Pemikiran Islam

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!