25.03.2015 Views

pergolakan-pemikiran-islam-ahmad-wahib

pergolakan-pemikiran-islam-ahmad-wahib

pergolakan-pemikiran-islam-ahmad-wahib

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

— Democracy Project —<br />

sia, sebagai satu-satunya makhluk yang berbudaya material dan<br />

spiritual. Dalam arus industrialisasi yang cepat di seluruh dunia<br />

berkat kemajuan teknologi, serta kegarangan pergulatan hidup<br />

sehari-hari, kadang-kadang keseimbangan batin kita terganggu,<br />

dan kita terperosok dalam dominasi nafsu kebendaan. Untuk<br />

itu perjumpaan dengan dunia seni akan merangsang pengembalian<br />

keseimbangan, kembali pada sikap manusiawi, bukan<br />

sikap binatang dan bukan pula sikap malaikat.<br />

Cobalah umpamanya kita datang ke arena konser musik<br />

klasik dan berusahalah merenggut ilham-ilham yang turun diwariskan.<br />

Dengan karya-karyanya yang agung dan abadi para<br />

komponis dan musikus membawa kita pada keharmonisan hidup,<br />

bahwa manusia tidak hanya terdiri dari Pikiran atau rasio<br />

tapi juga dari perasaan. Beberapa kali dicoba dalam sejarah untuk<br />

mengabaikan unsur perasaan dalam kebulatan wujud seorang<br />

manusia, beberapa kali pula sejarah membuktikan bahwa<br />

fitrah manusia tidak dapat diperkosa. Melalui beberapa seniman<br />

agung manusia memberontak terhadap perkosaan itu dan<br />

akhirnya umat manusia kembali lagi pada eksistensinya yang<br />

hakiki yaitu pikiran dan perasaan. Kemanusiaan yang menolak<br />

anggapan bahwa manusia itu makhluk dengan mesin dan<br />

komputer sebagai jawaban persoalan-persoalannya, mungkin<br />

bisa hilang sementara dari muka bumi, tapi tidak untuk selama-lamanya.<br />

Alangkah gersangnya kehidupan ini kalau hanya<br />

ditandai oleh mekanisme-mekanisme mesin dan komputer. Karenanya,<br />

pada saat-saat tertentu perasaan manusia yang terdalam<br />

tentang kehidupan ini yang muncul sebagai puncak karya<br />

seniman, perlu dihadirkan di depan pribadi kita agar kembali<br />

ingat dan merenungkan tentang keunikan manusia, absurditas<br />

Meneropong Politik dan Budaya Tanah Air 233

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!