12.07.2015 Views

islam - Democracy Project

islam - Democracy Project

islam - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

DEMOCRACY PROJECTKasus Sayyid ‘Uraidhi di atas, putra ketiga Ja’far Shaddieqsetelah Isma’il (diabadikan dalam nama kelompok Syi’ahIsma’iliyyah) dan Musa al-Kadzim (perintis Syi’ah Itsna ‘Asyariyahyang memerintah Iran dan menjadi kelompok mayoritasdi Irak saat ini), menunjukkan betapa besar para pengikut beliaudi seluruh dunia. Katakanlah para kelompok Sunni tradisionalis,perasaan mereka dianggap sepele saja oleh pemerintah SaudiArabia. Sikap formal yang diikuti Syeikh M. Abdul Wahab (diabadikandalam istilah-salah, Wahabbisme) membuat pemerintahSaudi Arabia menjadi formalis, merusak/menghancurkanmakam beliau di ‘Uraidhah, dekat Madinah, beberapa waktuyang lalu. Pemerintah Saudi Arabia yang –konon, katanya“melembut”, ternyata tetap tidak demikian, karena permintaankaum formalis di lingkungan kerajaan tersebut.Kejadian di atas, yang katanya ber-undang-undang dasarkitab suci al-Qurân dengan 6666 ayatnya, menunjuk dengan jelaskenyataan bahwa formalisme di negeri itu justru memacu konservativismedi kalangan para ulamanya. Kalau hal ini tidak merekaperbaiki dalam waktu dekat ini, maka di kalangan kaum muslimindi seluruh dunia akan terjadi pertentangan sangat dahsyat,yang belum pernah terjadi selama ini. Keputusan Raja Saudipertama, Abdul Aziz, di tahun 1924, untuk mengijinkan kaummuslimin melakukan ibadah haji menurut keyakinan masingmasing,telah membuat Saudi Arabia bisa diterima semuakalangan Dunia Islam. Keputusan membongkar kuburan Sayyid‘Uraidhi adalah sesuatu yang justru berkebalikan dari keluasanpandangan di atas.Pegangan golongan formalis dalam Islam adalah ayat:“masuklah kalian ke dalam Islam secara keseluruhan” (udkhulûfi al-silmi kâffah) (QS al-Baqarah (2): 208), yang berarti kalau andamenyerah kepada Tuhan, lakukan hal itu secara sungguhsungguhdan tak tanggung-tanggung. Para formalis mengartikankata “al-silmi” di sini, dengan arti Islam sebagai sistem, katakanlahsistem Islami. Namun, penafsiran ini hanya memperoleh peng-76 / ABDURRAHMAN WAHID

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!