12.07.2015 Views

islam - Democracy Project

islam - Democracy Project

islam - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

DEMOCRACY PROJECTnankan mendirikan sekolah-sekolah, tidak diperkenankan beragamaKhonghucu dan tidak diperbolehkan membuat surat kabaratau majalah umum berbahasa Mandarin. Terlebih parah lagiadalah larangan beragama Khonghucu, yang didasarkan padaasumsi bahwa aliran tersebut adalah sebuah filsafat hidup bukannyaagama. Sebagai akibat, kita memiliki pengusaha bermata sipityang bernama Mochammad Harun Musa. Padahal jelas sekali,dia bukan seorang muslim, atau pun bukan pula beragama Kristiani,melainkan ia “beragama” Buddha dalam kartu identitasnya.Dalam hal keyakinan ini, kita berhadapan dengan pihakpihakpejabat pemerintah yang beranggapan, negara dapat menentukanmana agama dan mana yang bukan. Mereka sebenarnyamemiliki motif lain, seperti dahulu sejumlah perwira BAKIN(Badan Koordinasi Intelejen Negara) yang beranggapan jikawarga “keturunan Tionghoa” dilarang beragama Khonghucu,maka para warga negara itu akan masuk ke dalam agama “resmi”yang diizinkan negara. Inilah bahaya penafsiran oleh negara,padahal sebenarnya yang menentukan sesuatu agama atau bukan,adalah pemeluknya sendiri. Karena itu, peranan negara sebaiknyadibatasi pada pemberian bantuan belaka. Karena hal itu pulalah penulis menyanggah niatan Kapolda Jawa Tengah, yang inginmenutup Pondok Pesantren Al-Mukmin di Ngruki, Solo. Biarkanmasyarakat yang menolak peranannya dalam pembentukansebuah negara Islam di negara ini!Di sini harus jelas, mana yang menjadi batasan antara peranannegara dan peranan masyarakat dalam menyelenggarakan kehidupanberagama. Negara hanya bersifat membantu, justru masyarakatyang harus berperan menentukan hidup matinya agama tersebutdi negeri ini. Di sinilah terletak arti firman Tuhan dalam kitab sucial-Qurân: “Tak ada paksaan dalam beragama, (karena) benar-benartelah jelas mana yang benar dan mana yang palsu “(lâ ikrâha fî al-dînqottabayyana al-rusydu min al-ghayyi)” (QS al Baqarah(2): 256). Jelasdalam ayat itu, tidak ada peranan negara sama sekali melainkanyang ada hanyalah peranan masyarakat yang menentukan mana166 / ABDURRAHMAN WAHID

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!