12.07.2015 Views

islam - Democracy Project

islam - Democracy Project

islam - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

DEMOCRACY PROJECTMuangthai. Dasar dari pemikiran itu, adalah apa yang dialamioleh negara-negara Eropa setelah Perang Dunia II. Waktu itu,negara-negara Eropa tidak memiliki jumlah uang yang besar,sehingga mereka tidak menggunakan uang sama sekali dalamperdagangan antar negara di Benua Eropa. Jika hampir tutupbuku, mereka cukup membandingkan neraca pembayaran antaradua negara. Dari situ akan tampak, berapa tanggungan sebuahnegara pada negara yang lain sebagai hasil penyeimbangan.Hanya jumlah berlebih itulah yang harus dibayar dalam valutaasing oleh sebuah negara dalam sistem penyeimbangan itu. Halini dilakukan, oleh negara-negara yang kekurangan valuta asing.*****Bagi negara-negara berkembang, yang selalu kekurangandevisa, sebaiknya menerapkan cara ini di antara mereka. Dengandemikian, keseimbangan neraca perdagangan dapat dipelihara,tanpa menghilangkan kewajiban menyelesaikan jumlah-jumlahselisih antara mereka dalam neraca pembayaran. Hanya dengancara inilah dapat dilakukan kerjasama untuk melawan kekuasaannegara-negara maju, seperti Amerika Serikat. Namun, keinginanmulia Muangthai justru tidak ditindaklanjuti oleh pemerintahIndonesia sekarang yang sedang mengalami krisis multidimensional.Ini adalah hal yang sangat mengherankan Muangthaisendiri.Penulis menyatakan, tidak usah heran dengan sikap tersebut.Karena Indonesia sangat tergantung kepada mitranya darinegara-negara berteknologi maju, dan kurang memperhatikansesama negara melarat. Ini tentu disebabkan oleh kecenderunganpara penguasa negara untuk mencari keuntungan bagi diri sendiri,baru setelah itu memikirkan kepentingan negara. Mentalitasinilah yang diketahui para pengusaha negara-negara berteknologimaju, hingga upeti tertentu dapat dibayarkan untuk kepentingankalangan pejabat di negeri ini.430 / ABDURRAHMAN WAHID

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!