12.07.2015 Views

islam - Democracy Project

islam - Democracy Project

islam - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

DEMOCRACY PROJECTpredikat atau simbol saja. Padahal yang terpenting bukanlahnama atau simbol itu sendiri, tetapi substansinya. Untuk itu, tanparagu Gus Dur tanpa ragu mendukung “ekonomi kerakyatan”baik dalam konsepsi maupun aplikasinya. Dukungannyaterhadap ekonomi kerakyatan didasarkan pada tigapertimbangan. Pertama, dalam konsepsi Islam, orientasiekonomi haruslah memperjuangkan nasib rakyat kecil sertakesejahteraan rakyat banyak, yang dalam teori ushul fiqhdinamakan al maslahah al ammah. Kedua, mekanisme yangdigunakan untuk mencapai kesejahteraan itu tidaklahditentukan format dan bentuknya. Oleh karena itu, acuan danpraktek perdagangan bebas dan efisiensi yang dibawakan olehsistem kapitalisme tidaklah bertentangan dengan Islam, karenaIslam sendiri mengajarkan fas tabiqu al khairat (berlomba dalamkebaikan). Bahkan dalam persaingan dan perlombaan yangsehat, akan dihasilkan kreatifitas dan efisiensi yang justrumenjadi inti dari praktek ekonomi yang sehat pula. Dalambahasa Gus Dur, ummat Islam “bisa menerima pelaksanaanprinsip-prinsip Islam dalam orientasi dan mekanisme ekonomikapitalistik tanpa harus memeluk kapitalisme itu sendiri”. Yangditentang oleh Islam adalah orientasi kapitalistik yang hanyamengutamakan pengusaha besar dan pemilik modal. Sebabdalam Islam yang terpenting justru kesejahteraan rakyat secarakeseluruhan.Dalam konteks tersebut di atas, ia tidak setuju dengan pandanganyang menggeneralisasi bahwa setiap bunga banksebagai riba. Mengutip pendapat Yusuf Qardhawi, jika bungabank dipungut dari upaya non-produktif, maka ia dapatdikatakan riba. Tetapi jika bunga bank tersebut merupakanbagian dari sebuah upaya produktif, maka ia bukan riba, tetapimerupakan bagian dari ongkos produksi saja. Selanjutnya, GusDur juga mengkritik kecenderungan yang ia namakan sebagai“demam syari’at” yang kini banyak dilakukan oleh bank-bankswasta di mana pemilik sahamnya sebagian adalah non-Muslim. Menurut Gus Dur, kecenderungan seperti itu karenaISLAMKU, ISLAM ANDA, ISLAM KITA / xxix

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!