12.07.2015 Views

islam - Democracy Project

islam - Democracy Project

islam - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

DEMOCRACY PROJECTanggap pemimpin Bank Sentral di negerinya harus ditetapkanpresiden dengan persetujuan kongres. Padahal teori kapitalismeklasik menyatakan pemerintah tidak boleh ikut campur dalamurusan ekonomi nasional, dan pengangkatan pejabat ekonomidan finansial sepenuhnya menjadi wewenang pihak swastabukan pemerintah. Tetapi Jackson justru mengangkat parapejabat pemerintahan untuk mengelola Bank Sentral itu. Hal inimenunjukkan keyakinan Jackson, bahwa urusan Bank Sentraltidak terbatas hanya pada bidang ekonomi saja, melainkan jugamenyangkut pengelolaan uang pajak yang dibayarkan rakyatsebagai warga negara. Untuk melakukan pengelolaan itu danseterusnya, juga menggunakannya untuk keperluan rakyat, harusdilakukan oleh “orang-orang pemerintah”. Dengan demikian,Jackson berkeyakinan Bank Sentral bukanlah semata-matabertanggung jawab atas jalannya perekonomian nasional, melainkanjuga bertanggung jawab atas tingkat kesejahteraan rakyat.Apa yang dilakukan Presiden Jackson itu, melahirkan apayang disebut sebagai “kapitalisme rakyat” (folks capitalism).Bahwa negara biangnya kapitalisme seperti Amerika Serikat,dapat mengembangkan paham kerakyatan seperti itu, adalahsuatu hal yang sangat menarik. Ini menunjukkan kapitalismebukan barang mati melainkan dapat berkembang sesuai dengankebutuhan. Kebencian Bung Karno terhadap kapitalisme, sebenarnyaadalah penolakan terhadap kapitalisme klasik itu, yanghanya dipergunakan untuk mencari keuntungan maksimal bagipara pemilik modal belaka. Jika kapitalisme itu dapat menerimamodifikasi, dan dapat dipakai untuk tujuan memperbaiki tingkathidup dan kesejahteraan rakyat di sebuah negara, ia tidak patutlagi dibenci seperti itu. Karena itu, kebencian Bung Karno terhadapkapitalisme klasik, bukanlah sesuatu yang harus berlakusecara tetap atau permanen, melainkan juga harus diarahkankepada modifikasi ideologi tersebut.Dengan demikian, jelaslah bahwa ada perbedaan besarantara berpikir ilmiah dan berpikir ideologis. Secara ilmiahISLAMKU, ISLAM ANDA, ISLAM KITA / 219

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!