12.07.2015 Views

islam - Democracy Project

islam - Democracy Project

islam - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

DEMOCRACY PROJECTbunuh lebih dari 200 orang. Pernyataan Amrozi ini seharusnyamendorong kita memeriksa “pengakuan” tersebut. Namun halini tidak dilakukan, karena itu hingga saat ini kita tetap tidaktahu, adakah pendapat Amrozi itu sendiri berdasarkan fakta atautidak. Demikian juga, kita tetap tidak tahu siapa yang meledakanbom di Hotel Marriott Jakarta beberapa waktu kemudian.Begitu banyak rahasia menyelimuti masa lampau kita,sehingga tidak layak jika kita bersikap congkak dengan tetapmenganggap diri kita benar dan orang lain salah. Diperlukankerendahan hati untuk melihat semua yang terjadi itu dalamperspektif prikemanusiaan, bukannya secara ideologis. Kalau kitamenggunakan kacamata ideologis saja, maka sudah tentu akansangat mudah bagi kita untuk menganggap diri sendiri benardan orang lain bersalah. Ini bertentangan dengan hakekatkehidupan bangsa kita yang demikian beragam. Kebhinekaan/keragaman justru menunjukkan kekayaan kita yang sangat besar.Karenanya kita tidak boleh menyalahkan siapa-siapa atas kemelutyang masih menghinggapi kehidupan bangsa kita saat ini.Sebagai contoh dapat dikemukakan, Abu Bakar Ba’asyiryang dianggap sebagai “biang kerok” terorisme di negeri kitasaat ini. Pengadilan pun lalu menjatuhkan hukuman 4 tahun penjara,yang sekarang sedang dijalaninya di LP (Lembaga Permasyarakatan)Cipinang di Jakarta Timur. Memang pengadilan menetapkania bersalah namun kepastian sejarah belum kita ketahui,mengingat data-data yang “tidak pasti” (unreliable) digunakandalam mengambil keputusan. Ini juga terjadi karena memangpengadilan-pengadilan kita penuh dengan “mafia peradilan’,maka kita tidak dapat diyakinkan oleh “kepastian hukum” yangdihasilkannya. Seperti halnya kasus Akbar Tandjung, jelas keputusanMahkamah Agung terus “diragukan” apapun bunyi keputusanitu sendiri. Tidak heranlah sekarang kita mengalami“kelesuan” dalam menengakkan kedaulatan hukum. Inilah rahasiamengapa tidak ada investasi dari luar negeri, karena langkanyakepastian hukum tadi.170 / ABDURRAHMAN WAHID

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!