26.11.2014 Views

dasar penyusunan apbn

dasar penyusunan apbn

dasar penyusunan apbn

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

DASAR-DASAR PRAKTEK PENYUSUNAN APBN DI INDONESIA<br />

Di samping pengelompokan ber<strong>dasar</strong>kan COICOP tersebut, BPS saat ini juga<br />

mempublikasikan inflasi ber<strong>dasar</strong>kan pengelompokan yang lainnya yang dinamakan<br />

disagregasi inflasi. Disagregasi inflasi tersebut dilakukan untuk menghasilkan suatu<br />

indikator inflasi yang lebih menggambarkan pengaruh dari faktor yang bersifat<br />

fundamental.<br />

Di Indonesia, disagegasi inflasi IHK tersebut dikelompokan menjadi:<br />

1. Inflasi Inti (core inflation), yaitu komponen inflasi yang cenderung menetap atau<br />

persisten (persistent component) di dalam pergerakan inflasi dan dipengaruhi oleh<br />

faktor fundamental, seperti:<br />

­ Interaksi permintaan-penawaran<br />

­ Lingkungan eksternal: nilai tukar, harga komoditi internasional, inflasi mitra<br />

dagang<br />

­ Ekspektasi Inflasi dari pedagang dan konsumen<br />

2. Inflasi non Inti, yaitu komponen inflasi yang cenderung tinggi volatilitasnya karena<br />

dipengaruhi oleh selain faktor fundamental. Komponen inflasi non inti terdiri dari :<br />

­ Inflasi Komponen Bergejolak (Volatile Food) :<br />

Inflasi yang dominan dipengaruhi oleh shocks (kejutan) dalam kelompok bahan<br />

makanan seperti panen, gangguan alam, atau faktor perkembangan harga<br />

komoditas pangan domestik maupun perkembangan harga komoditas pangan<br />

internasional.<br />

­ Inflasi Komponen Harga yang diatur Pemerintah (Administered Prices) :<br />

Inflasi yang dominan dipengaruhi oleh shocks (kejutan) dari kebijakan harga<br />

Pemerintah, seperti harga BBM bersubsidi, tarif listrik, tarif angkutan, dll.<br />

Ber<strong>dasar</strong>kan basis periode dalam perhitungan, Inflasi dapat dikelompokkan sebagai<br />

berikut:<br />

1. Penghitungan inflasi year on year digunakan untuk melihat perubahan kenaikan<br />

tingkat harga secara umum dari barang/jasa, atau merosotnya daya beli atau nilai riil<br />

uang selama setahun yang lalu (dari dua belas bulan lalu sampai dengan bulan ini<br />

tahun ini). Ber<strong>dasar</strong>kan pendekatan ini inflasi adalah persentase perubahan IHK<br />

bulan ini tahun ini terhadap IHK bulan ini tahun lalu.<br />

2. Penghitungan inflasi month on month (m-o-m) digunakan untuk melihat perubahan<br />

kenaikan tingkat harga secara umum dari barang/jasa, atau merosotnya daya beli<br />

atau nilai riil uang selama sebulan yang lalu. Persentase perubahan IHK bulan ini<br />

tahun ini terhadap IHK bulan sebelumnya tahun ini.<br />

DIREKTORAT P-APBN 80 ASUMSI DASAR EKONOMI MAKRO

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!