26.11.2014 Views

dasar penyusunan apbn

dasar penyusunan apbn

dasar penyusunan apbn

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

DASAR-DASAR PRAKTEK PENYUSUNAN APBN DI INDONESIA<br />

penyelenggaraan program jaminan sosial dilaksanakan dengan mekanisme (1) asuransi<br />

sosial; (2) bantuan sosial; dan (3) tabungan wajib.<br />

Asuransi sosial adalah suatu mekanisme pengumpulan dana yang bersifat wajib yang<br />

berasal dari iuran dan digunakan untuk memberikan perlindungan atas risiko sosial<br />

ekonomi yang menimpa peserta dan/atau anggota keluarganya. Prinsip asuransi sosial<br />

mencakup kegotong-royongan antara yang kaya dan miskin, yang sehat dan sakit, yang tua<br />

dan muda, dan yang berisiko tinggi dan rendah, kepesertaan bersifat wajib dan tidak<br />

selektif, iuran ber<strong>dasar</strong>kan presentase upah/penghasilan dan bersifat nirlaba. Prinsip<br />

asuransi sosial diberlakukan untuk program jaminan kesehatan, jaminan kecelakaan kerja,<br />

jaminan hari tua, jaminan pensiun dan jaminan kematian. Selanjutnya, Bantuan sosial<br />

dilaksanakan dengan mewajibkan Pemerintah untuk membayar iuran jaminan sosial bagi<br />

penduduk fakir miskin dan tidak mampu, yang selanjutnya disebut sebagai penerima<br />

bantuan iuran (PBI). Sedangkan Tabungan wajib dilaksanakan untuk penyelenggaraan<br />

program jaminan hari tua dan jaminan pensiun. Bagi program jaminan hari tua dan jaminan<br />

pensiun, sesuai dengan Pasal 35 ayat (1) dan Pasal 39 ayat (2) UU SJSN mengatur bahwa<br />

prinsip tabungan wajib adalah pilihan di samping prinsip asuransi sosial.<br />

Selanjutnya dalam tahun 2013 Pemerintah juga telah mengalokasikan dukungan anggaran<br />

persiapan pelaksanaan SJSN, antara lain melalui penyertaan modal negara (PMN) untuk<br />

dana awal BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan, peningkatan kapasitas<br />

puskesmas-puskemas dan rumah sakit-rumah sakit Pemerintah terutama untuk<br />

penambahan tempat tidur kelas III serta penyediaan tenaga medis yang mamadai. Selain<br />

hal tersebut, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan manfaat pelayanan<br />

kesehatan yang akan diberikan, juga telah dialokasikan anggaran dalam rangka sosialisasi,<br />

edukasi dan advokasi kepada masyarakat tentang SJSN dan BPJS. Sementara itu, dalam<br />

rangka menjamin keikutsertaan masyarakat miskin dan kurang mampu dalam program<br />

jaminan sosial ini, mulai tahun 2014 Pemerintah juga menanggung iuran bagi mereka yang<br />

disebut dengan Penerima Bantuan Iuran (PBI) sesuai dengan amanat UU SJSN. Dengan<br />

berlakunya beberapa hal di atas, alokasi belanja negara akan meningkat secara signifikan.<br />

Jenis program jaminan sosial yang akan dilaksanakan meliputi:<br />

DIREKTORAT P-APBN<br />

205<br />

BELANJA PEMERINTAH PUSAT

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!