26.11.2014 Views

dasar penyusunan apbn

dasar penyusunan apbn

dasar penyusunan apbn

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

DASAR-DASAR PRAKTEK PENYUSUNAN APBN DI INDONESIA<br />

5.7 Belanja Pemerintah Pusat Menurut Jenis (Klasifikasi Ekonomi)<br />

Pemerintah menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) setiap tahun<br />

dalam rangka penyelenggaraan fungsi pemerintahan untuk mencapai tujuan bernegara.<br />

Kebutuhan anggaran belanja dalam rangka penyelenggaraan fungsi pemerintahan tersebut<br />

dilaksanakan oleh Kementerian Negara/Lembaga (K/L) melalui <strong>penyusunan</strong> dokumen<br />

Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-K/L) atas Bagian Anggaran<br />

yang dikuasainya. Rincian belanja negara dalam APBN tersebut dirinci menurut klasifikasi<br />

anggaran, terdiri dari klasifikasi: Organisasi, Fungsi, dan Jenis Belanja.<br />

Jenis belanja dalam klasifikasi belanja digunakan dalam dokumen penganggaran baik<br />

dalam proses <strong>penyusunan</strong> anggaran, pelaksanan anggaran, dan pertangungjawaban/<br />

pelaporan anggaran. Namun penggunaan jenis belanja dalam dokumen tersebut<br />

mempunyai tujuan berbeda. Dalam kaitan proses <strong>penyusunan</strong> anggaran tujuan<br />

penggunaan jenis belanja ini dimaksudkan untuk mengetahui pendistribusian alokasi<br />

anggaran ke dalam jenis–jenis belanja.<br />

Dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dijelaskan bahwa<br />

rincian belanja negara termasuk anggaran belanja pemerintah pusat menurut jenis belanja<br />

terdiri dari belanja pegawai, belanja barang, belanja modal, pembayaran bunga utang,<br />

subsidi, belanja hibah, bantuan sosial, dan belanja lain-lain. Secara umum, alokasi<br />

anggaran untuk masing-masing komponen tersebut meningkat seiring dengan peningkatan<br />

anggaran belanja pemerintah pusat.<br />

Secara umum, anggaran belanja pemerintah pusat terus mengalami peningkatan, dari<br />

sebesar Rp361,1 triliun realisasi tahun 2005 menjadi Rp1.249,9 triliun pada APBN tahun<br />

2014. Hal ini menunjukkan semakin besarnya kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan<br />

dan pendanaan pembangunan yang dilaksanakan Pemerintah. Perkembangan Belanja<br />

Pemerintah Pusat dari tahun 2005-2014, dapat dilihat pada Grafik 5.2.<br />

DIREKTORAT P-APBN<br />

154<br />

BELANJA PEMERINTAH PUSAT

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!