26.11.2014 Views

dasar penyusunan apbn

dasar penyusunan apbn

dasar penyusunan apbn

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

DASAR-DASAR PRAKTEK PENYUSUNAN APBN DI INDONESIA<br />

II.<br />

III.<br />

IV.<br />

3. PPA utang menyusun batas maksimum utang serta melakukan exercise kebutuhan<br />

pembiayaan serta jenis pembiayaan yang dilakukan (PDN, PLN, dan/atau SBN).<br />

4. KPA menyusun rencana kegiatan yang akan dibiayai dari utang dengan<br />

memperhatikan indikasi kebutuhan dana, rancangan RKP, serta batas maksimum<br />

utang dari PPA utang.<br />

5. DJPU menyusun daftar kegiatan yang akan dibiayai dari utang setelah mendapat<br />

usulan dari KPA. Disamping daftar kegiatan yang akan dibiayai dari utang, PPA<br />

utang juga menyiapkan rencana pembayaran bunga utang dan cicilan pokok utang.<br />

Proses Penyusunan (Mei s.d. Juli):<br />

6. Daftar kegiatan yang akan dibiayai oleh utang selanjutnya dinilai oleh Bappenas<br />

untuk menyusun daftar kegiatan prioritas yang akan dibiayai oleh utang.<br />

Kementerian Keuangan c.q DJA akan melihat kapasitas fiscal dalam hal<br />

kemampuan negara untuk membayar kembali utang.<br />

7. Hasil pembahasan selanjutnya digunakan sebagai bahan untuk melakukan<br />

finalisasi PPKF, KEM dan rincian belanja.<br />

8. Pagu Dana Pengeluaran BUN digunakan PPA BUN untuk menyusun RDP BUN<br />

pengelolaan utang oleh PPA utang.<br />

9. RDP BUN pengelolaan utang yang telah disusun oleh PPA utang selanjutnya<br />

ditelaah oleh Kemenkeu c.q DJA untuk melihat kesesuaian anggaran. Bappenas<br />

sebagai unit perencana akan melihat kesesuaian dengan rencana jangka<br />

menengah.<br />

Proses Pembahasan (Agustus s.d Desember):<br />

10. Hasil perhitungan utang yang telah ditelaah selanjutnya akan menjadi bahan<br />

RAPBN serta Nota Keuangan.<br />

11. RAPBN, Nota Keuangan dan RUU APBN selanjutnya dibahas di DPR dan Kabinet<br />

di dalam postur RAPBN sudah mencantumkan jumlah utang, cicilan, serta bunga<br />

utang.<br />

Proses Penetapan (November s.d Desember):<br />

12. Penetapan UU APBN serta Keppres rincian APBN menjadi landasan hukum untuk<br />

melaksanakan anggaran.<br />

13. Menteri Keuangan menetapkan Alokasi Dana Pengeluaran BUN.<br />

14. KPA mulai menyiapkan dokumen untuk penarikan pinjaman.<br />

Sedangkan untuk pinjaman yang diteruspinjamkan, mekanisme pengalokasiannya<br />

mengikuti tata cara pengelolaan penerusan pinjaman BA 999.04 sebagaimana diatur dalam<br />

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 247/PMK.02/2012, sebagai berikut.<br />

DIREKTORAT P-APBN<br />

302<br />

PEMBIAYAAN ANGGARAN

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!