26.11.2014 Views

dasar penyusunan apbn

dasar penyusunan apbn

dasar penyusunan apbn

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

DASAR-DASAR PRAKTEK PENYUSUNAN APBN DI INDONESIA<br />

c. Membahas rancangan undang-undang tentang APBN bersama Presiden yang dapat<br />

diwakili oleh menteri dengan mengacu pada keputusan rapat kerja komisi dan<br />

Pemerintah mengenai alokasi anggaran untuk fungsi, program, dan kegiatan K/L;<br />

d. Melakukan sinkronisasi terhadap hasil pembahasan di komisi mengenai rencana<br />

kerja dan anggaran K/L;<br />

e. Membahas laporan realisasi dan prognosis yang berkaitan dengan APBN; dan<br />

f. Membahas pokok-pokok penjelasan atas rancangan undang-undang tentang<br />

pertanggungjawaban pelaksanaan APBN.<br />

Pelaksanaan Tugas Badan Anggaran<br />

a. Dalam melaksanakan tugas Badan Anggaran bersama pemerintah menetapkan<br />

asumsi makro dengan mengacu pada keputusan komisi yang sesuai dengan ruang<br />

lingkup tugasnya.<br />

b. Dalam melaksanakan tugas Badan Anggaran dapat melakukan kunjungan kerja<br />

pada masa reses atau pada masa sidang dengan persetujuan pimpinan DPR.<br />

c. Badan Anggaran dalam melaksanakan tugas terlebih dahulu menetapkan siklus dan<br />

jadwal pembahasan APBN bersama pemerintah.<br />

d. Badan Anggaran dalam melaksanakan tugasnya mengacu pada Tata Cara<br />

Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.<br />

Badan Anggaran hanya membahas alokasi anggaran yang sudah diputuskan oleh komisi.<br />

Anggota komisi dalam Badan Anggaran harus mengupayakan alokasi anggaran yang<br />

diputuskan komisi dan menyampaikan hasil pelaksanaan tugas kepada komisi.<br />

C. Panitia Kerja<br />

Menurut pasal 94 Peraturan DPR RI nomor 1/DPR RI/2009-2010 tentang Tata Tertib DPR<br />

RI disebutkan bahwa Alat kelengkapan DPR selain pimpinan DPR dapat membentuk panitia<br />

kerja. Tugas panitia kerja diatur dalam pasal 96 yaitu:<br />

1. Panitia kerja bertugas melaksanakan tugas tertentu dalam jangka waktu tertentu yang<br />

ditetapkan oleh alat kelengkapan DPR yang membentuknya.<br />

2. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), panitia kerja dapat<br />

mengadakan rapat dengar pendapat dan rapat dengar pendapat umum.<br />

3. Tata cara kerja panitia kerja ditetapkan oleh alat kelengkapan DPR yang<br />

membentuknya.<br />

4. Panitia kerja bertanggung jawab kepada alat kelengkapan DPR yang membentuknya.<br />

DIREKTORAT P-APBN 30 PENDAHULUAN

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!