26.11.2014 Views

dasar penyusunan apbn

dasar penyusunan apbn

dasar penyusunan apbn

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

DASAR-DASAR PRAKTEK PENYUSUNAN APBN DI INDONESIA<br />

Konversi belanja negara menurut klasifikasi ekonomi dari format lama ke format baru dapat<br />

dilihat pada Bab I tabel 1.3.<br />

Reformasi Manajemen Keuangan Negara<br />

Seiring dengan ditetapkannya paket perundang-undangan di bidang keuangan negara,<br />

yaitu: (1) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, (2) Undangundang<br />

Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, dan (3) Undang-undang<br />

Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan<br />

Negara, Pemerintah telah memulai langkah reformasi manajemen keuangan negara pada<br />

keseluruhan aspek pengelolaan keuangan negara, yang mencakup <strong>penyusunan</strong> anggaran,<br />

pelaksanaan anggaran, dan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran. Pelaksanaan<br />

reformasi dimaksud diharapkan dapat menjadikan pengelolaan keuangan negara menjadi<br />

lebih mandiri, transparan, dan akuntabel. Hal ini penting, sebagai upaya untuk meluruskan<br />

kembali tujuan dan fungsi anggaran secara sungguh-sungguh, yang pada akhirnya akan<br />

meningkatkan kualitas pengelolaan anggaran.<br />

Dalam bidang <strong>penyusunan</strong> anggaran, dalam upaya menjunjung tinggi prinsip-prinsip tata<br />

kelola pemerintahan yang baik (good governance), perubahan dilakukan atas<br />

penyelenggaraan sistem penganggaran, yang dilakukan melalui 3 pendekatan, yaitu:<br />

a. Penganggaran Terpadu (Unified Budgeting), yaitu <strong>penyusunan</strong> anggaran yang dilakukan<br />

secara terintegrasi antar program/kegiatan dan jenis belanja pada kementerian/lembaga<br />

beserta seluruh satuan kerja yang bertanggungjawab terhadap aset dan kewajiban yang<br />

dimilikinya. Hal men<strong>dasar</strong> yang dilakukan adalah penyatuan anggaran rutin dan<br />

pembangunan yang bertujuan, antara lain: (1) agar tidak terjadi duplikasi anggaran yang<br />

disebabkan kurang tegasnya pemisahan antara kegiatan operasional dengan proyek,<br />

khususnya proyek-proyek nonfisik; (2) memudahkan <strong>penyusunan</strong> anggaran berbasis<br />

kinerja yang akan diterapkan dalam beberapa tahun ke depan, guna memperjelas<br />

keterkaitan antara output/outcome yang dicapai dengan penganggaran organisasi; (3)<br />

memberikan gambaran yang objektif dan proporsional mengenai kegiatan keuangan<br />

pemerintah; serta (4) meningkatkan kredibilitas statistik keuangan pemerintah, dengan<br />

mengacu pada format keuangan pemerintah sesuai standar internasional.<br />

b. Penganggaran Berbasis Kinerja (Performance Based Budgeting), yaitu <strong>penyusunan</strong><br />

anggaran yang dilakukan dengan memperhatikan keterkaitan antara pendanaan dengan<br />

DIREKTORAT P-APBN<br />

135<br />

BELANJA PEMERINTAH PUSAT

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!