26.11.2014 Views

dasar penyusunan apbn

dasar penyusunan apbn

dasar penyusunan apbn

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

DASAR-DASAR PRAKTEK PENYUSUNAN APBN DI INDONESIA<br />

Mengenai batasan jumlah pinjaman, menurut pasal 49 ayat (2) UU Nomor 17 Tahun 2003,<br />

dinyatakan bahwa jumlah pinjaman dibatasi maksimal 60% dari Produk Domestik Bruto.<br />

Selanjutnya dalam hal anggaran diperkirakan defisit, maka Pemerintah dapat menetapkan<br />

sumber-sumber pembiayaan untuk menutup defisit tersebut dalam Undang-undang APBN.<br />

Sebaliknya, dalam hal anggaran diperkirakan surplus, Pemerintah Pusat dapat juga<br />

mengajukan rencana penggunaan surplus anggaran kepada Dewan Perwakilan Rakyat.<br />

7.1.1 Defisit Anggaran<br />

Secara akuntansi, suatu anggaran akan selalu dalam keadaan seimbang, yaitu incomings<br />

sama dengan outgoings. Kondisi defisit atau surplus anggaran dalam hal ini akan ditandai<br />

oleh adanya item-item penyeimbang (balancing items) baik dalam incoming ataupun<br />

outgoing, sehingga terjadi ketidakseimbangan antara pengeluaran dan penerimaan. Jika<br />

penerimaan anggaran Pemerintah dinyatakan dengan T dan pengeluarannya dinyatakan<br />

dengan G, maka kondisi defisit anggaran dapat dinyatakan dalam bentuk G-T dengan G<br />

yang lebih besar dari pada T. Secara verbal defisit dapat didefinisikan sebagai nilai atau<br />

tingkat penerimaan anggaran Pemerintah yang lebih kecil daripada pengeluarannya, untuk<br />

selanjutnya dibiayai dengan beberapa macam mekanisme.<br />

Menurut Barro (1989) ada beberapa sebab terjadinya defisit anggaran,yaitu:<br />

1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi<br />

Untuk mempercepat pembangunan diperlukan investasi yang besar dandana yang<br />

besar pula. Apabila dana dalam negeri tidak mencukupi,biasanya negara melakukan<br />

pilihan dengan meminjam ke luar negeri untukmenghindari pembebanan warga negara<br />

apabila kekurangan itu ditutupmelalui penarikan pajak. Negara memang dibebani<br />

tanggung jawab yangbesar dalam meningkatkan kesejahteraan warga negaranya.<br />

2. Pemerataan pendapatan masyarakat<br />

Pengeluaran ekstra juga diperlukan dalam rangka menunjang pemerataandi seluruh<br />

wilayah, sehingga pemerintah mengeluarkan biaya yang besaruntuk pemerataan<br />

pendapatan tersebut. Misalnya pengeluaran subsiditransportasi ke wilayah yang miskin<br />

dan terpencil, agar masyarakat diwilayah itu dapat menikmati hasil pembangunan yang<br />

tidak jauh berbeda dengan wilayah yang lebih maju.<br />

3. Melemahnya nilai tukar<br />

Bila suatu negara melakukan pinjaman luar negeri, maka negara tersebutakan<br />

mengalami masalah bila ada gejolak nilai tukar setiap tahunnya.Masalah ini disebabkan<br />

DIREKTORAT P-APBN<br />

277<br />

PEMBIAYAAN ANGGARAN

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!