26.11.2014 Views

dasar penyusunan apbn

dasar penyusunan apbn

dasar penyusunan apbn

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

DASAR-DASAR PRAKTEK PENYUSUNAN APBN DI INDONESIA<br />

Stakeholder yang Terlibat dalam Penyusunan APBN<br />

Terdapat beberapa pihak yang terlibat <strong>penyusunan</strong> APBN. Masing-masing pihak tersebut<br />

sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundangan memiliki peran masing-masing<br />

dalam tahap perencanaan, penganggaran maupun pelaksanaan. Peranan masing-masing<br />

pihak tersebut dapat digambarkan dalam proses di bawah ini:<br />

Tahap Perencanaan<br />

Pihak yang terlibat dalam tahap perencanaan ini terutama adalah Kementerian<br />

PPN/Bappenas dan Kementerian Keuangan. Tugas dan fungsi Kementerian<br />

PPN/Bappenas pada tahap perencanaan adalah sebagai pembuat rancangan awal dan<br />

koordinator dalam <strong>penyusunan</strong> Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), Rencana<br />

Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) dan rencana kerja tahunan (Rencana Kerja<br />

Pemerintah/RKP). Namun pada tahap <strong>penyusunan</strong> RPJM dan RKP keterlibatan<br />

Kementerian Keuangan dan instansi terkait lainnya mutlak diperlukan karena dalam RPJM<br />

juga termasuk rencana fiskal sedangkan dalam RKP sudah memerlukan pagu indikatif<br />

untuk masing-masing program dan kegiatan pada kementerian negara/lembaga.<br />

Kewenangan fiskal tersebut berada pada Menteri Keuangan.<br />

Tahap Penganggaran<br />

Pihak yang terlibat dalam tahap penganggaran ini terutama adalah Kementerian<br />

PPN/Bappenas, Kementerian Keuangan, DPR, dan Kementerian Negara/Lembaga. Jika<br />

RKP telah disepakati, maka peran Kementerian Keuangan cq Ditjen Anggaran (DJA)<br />

menjadi dominan sebagai penelaah dari RKA-KL yang dibuat oleh kementerian<br />

negara/lembaga bersama-sama dengan parlemen mitra kerjanya. Penelaahan dilakukan<br />

agar RKA-KL tetap konsisten dengan Rencana Kerja (Renja) kementerian negara/lembaga<br />

yang dijadikan bahan RKP, dan Ketaatan atas penggunaan satuan biaya sesuai dengan<br />

ketentuan yang berlaku.<br />

RKA-KL merupakan lampiran dari RUU APBN dan Nota Keuangan yang akan disampaikan<br />

kepada DPR. Tahap penganggaran di DJA adalah sampai dengan disahkannya UU APBN<br />

dan Keputusan Presiden tentang Rincian APBN. Selanjutnya DJA menyampaikan data<br />

Keputusan Presiden tentang Rincian APBN tersebut kepada Ditjen Perbendaharaan.<br />

DIREKTORAT P-APBN<br />

228<br />

BELANJA PEMERINTAH PUSAT

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!