26.11.2014 Views

dasar penyusunan apbn

dasar penyusunan apbn

dasar penyusunan apbn

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

DASAR-DASAR PRAKTEK PENYUSUNAN APBN DI INDONESIA<br />

(Rp/US$); (iv) Tingkat suku bunga (SPN 3 bulan); (v) Harga minyak mentah Indonesia di<br />

pasar dunia/ ICP (US$/barel); dan (vi) Lifting minyak (ribu barel/ hari), sejak APBN 2013 ada<br />

tambahan lifting gas. Disamping itu terdapat indikator di luar parameter ekonomi makro<br />

yaitu volume BBM dan listrik bersubsidi, tingkat kemiskinan serta pengangguran. Setelah<br />

ditetapkannya asumsi <strong>dasar</strong> ekonomi makro tersebut, barulah diproyeksikan besaran<br />

komponen-komponen lainnya yang merupakan postur APBN, yang terbagi atas tiga (3)<br />

kelompok besar : (i) Pendapatan Negara dan Hibah; (ii) Belanja Negara; dan (iii) Defisit dan<br />

Pembiayaan. Besaran komponen-komponen tersebut disesuaikan dengan kebijakan umum<br />

pemerintah dalam pengelolaan APBN, apakah bersifat balanced budget (besaran<br />

Pendapatan Negara dan Hibah sama dengan besaran Belanja Negara atau zero deficit),<br />

ekspansif (besaran Belanja Negara lebih besar dari pada besaran Pendapatan Negara dan<br />

Hibah atau defisit), atau surplus (besaran Pendapatan dan Hibah lebih besar dari pada<br />

besaran Belanja Negara).<br />

Dalam Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara yang dimaksud<br />

dengan (a) Penerimaan negara adalah uang yang masuk ke kas negara, (b) Pengeluaran<br />

negara adalah uang yang keluar dari kas negara, (c) Pendapatan negara adalah hak<br />

pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih, (d) Belanja negara<br />

adalah kewajiban pemerintah pusat yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih,<br />

(e) Pembiayaan adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau<br />

pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan<br />

maupun tahun-tahun anggaran berikutnya.<br />

Tiga kelompok besar komponen yang membentuk postur APBN dapat dijelaskan lebih lanjut<br />

sebagai berikut:<br />

1. Pendapatan Negara dan Hibah<br />

Pendapatan Negara dan Hibah merupakan semua penerimaan negara dalam satu (1)<br />

tahun anggaran yang menambah ekuitas dana lancar dan tidak perlu dibayar kembali<br />

oleh negara. Besaran Pendapatan Negara dan Hibah terutama dipengaruhi oleh<br />

proyeksi perkembangan ekonomi nasional dan internasional yang tercermin pada<br />

asumsi <strong>dasar</strong> ekonomi, perkembangan realisasi tahun-tahun sebelumnya, serta<br />

kebijakan pemerintah di bidang Pendapatan Negara dan hibah. Pendapatan ini terdiri<br />

dari Penerimaan Dalam Negeri dan Hibah. Penerimaan Dalam Negeri merupakan<br />

sumber penerimaan negara terbesar, dengan menyumbangkan sekitar 99,7% dari total<br />

DIREKTORAT P-APBN 16 PENDAHULUAN

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!