26.11.2014 Views

dasar penyusunan apbn

dasar penyusunan apbn

dasar penyusunan apbn

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

DASAR-DASAR PRAKTEK PENYUSUNAN APBN DI INDONESIA<br />

3. rencana kerangka anggaran (penerimaan, pengeluaran, dan pembiayaan) jangka<br />

menengah (medium term budget framework), yang menghasilkan pagu total belanja<br />

pemerintah (resources envelope); dan<br />

4. pendistribusian total pagu pengeluaran jangka menengah kepada masing-masing K/L<br />

(line ministries ceilings), yang merupakan perkiraan batas tertinggi anggaran belanja<br />

dalam jangka menengah; serta<br />

5. penjabaran pengeluaran jangka menengah kepada masing-masing K/L (line ministries<br />

ceilings) untuk setiap program dan kegiatan ber<strong>dasar</strong>kan indikasi pagu jangka menengah<br />

yang telah ditetapkan.<br />

Tahapan <strong>penyusunan</strong> proyeksi/rencana (1) sampai dengan (4) merupakan proses top<br />

down, sedangkan tahapan (5) merupakan proses bottom up. Proses estimasi bottom up<br />

seringkali dipisah atas proyeksi mengenai biaya dari pelaksanaan kebijakan yang sedang<br />

berjalan (on going policies) dan penyesuaiannya sehubungan dengan upaya-upaya<br />

rasionalisasi program/kegiatan melalui proses evaluasi program/kegiatan, serta prakiraan<br />

atas biaya dari kebijakan baru (new policies).<br />

Dalam rangka <strong>penyusunan</strong> RKA-K/L dengan pendekatan KPJM, K/L perlu menyelaraskan<br />

kegiatan/program dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)<br />

dan Rencana Strategi (Renstra) K/L, yang pada tahap sebelumnya juga menjadi acuan<br />

dalam menyusun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan Rencana Kerja K/L.<br />

Penerapan KPJM<br />

Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah sebagai suatu pendekatan penganggaran<br />

ber<strong>dasar</strong>kan kebijakan yang pengambilan keputusannya dilakukan dalam perspektif lebih<br />

dari satu tahun anggaran, mempunyai implikasi biaya pada tahun yang akan datang<br />

(tertuang dalam prakiraan maju). Dalam rangka penghitungan biaya tersebut, penerapan<br />

KPJM pada tahun anggaran 2015 fokus pada (1) penggunaan formulasi penghitungan<br />

angka prakiraan maju yang dibagi dalam 4 output; (2) penerapan indeksasi; (3) review dan<br />

pemutakhiran angka <strong>dasar</strong>; serta (4) <strong>penyusunan</strong> dan penetapan inisiatif baru.<br />

Fokus Formulasi Penghitungan Angka<br />

Formulasi umum penghitungan KPJM adalah harga dikalikan dengan kuantitas, sehingga<br />

rincian rumus penghitungan adalah sebagai berikut:<br />

DIREKTORAT P-APBN<br />

139<br />

BELANJA PEMERINTAH PUSAT

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!