dasar penyusunan apbn

DASAR-DASAR PRAKTEK PENYUSUNAN APBN DI INDONESIA
4.1) penerimaan perpajakan semakin memantapkan dominasinya sebagai kontributor
utama penerimaan negara. Dalam dekade terakhir penerimaan perpajakan berkontribusi
lebih dari 70 persen dari total pendapatan negara dan hibah dengan rasio pajak
terhadap PDB lebih dari 11 persen (Grafik 4.2). Penerimaan perpajakan juga digunakan
untuk membiayai lebih dari 60 persen belanja negara (Grafik 4.3) serta kebutuhan fiskal
dalam APBN (Grafik 4.4).
Grafik 4.1
Rasio Penerimaan Perpajakan Terhadap PDB (Tax Ratio), 2002-2014
14
Persen
Triliun Rp
1.400
12
1.200
10
1.000
8
800
6
600
4
400
2
200
0
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013* 2014 APBN
Realisasi 210,1 242,0 280,6 347,0 409,2 491,0 658,7 619,9 723,3 873,9 980,5 1.072,1 1.280,4
Tax Ratio 11,5 12,0 12,2 12,5 12,3 12,4 13,3 11,1 11,3 11,8 11,9 11,4 12,4
0
Grafik 4.2
Kontribusi Penerimaan Perpajakan terhadap Pendapatan
Negara, 2007-2014
Triliun
1.800
Penerimaan Perpajakan
Persen
78
1.600
Pendapatan Negara
Rasio Penerimaan Perpajakan thd Pendapatan Negara (%)
75,0
76,8
76
1.400
74
1.200
1.000
800
69,4
73,0
72,7 72,2
73,3
72
70
600
68
400
200
67,1
66
64
0
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013* APBN 2014
62
*) realisasi sementara
DIREKTORAT P-APBN
113
PENDAPATAN NEGARA