26.11.2014 Views

dasar penyusunan apbn

dasar penyusunan apbn

dasar penyusunan apbn

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

DASAR-DASAR PRAKTEK PENYUSUNAN APBN DI INDONESIA<br />

Belanja Pemerintah Pusat memiliki fungsi<br />

sebagai stabilisator bagi perekonomian; saat<br />

perekonomian dalam kondisi resesi, maka<br />

dengan kebijakan Belanja Pemerintah Pusat<br />

yang ekspansif dapat memberikan stimulasi<br />

pada pertumbuhan ekonomi dan menjaga<br />

stabilitas serta memperkuat fundamental<br />

ekonomi makro. Sebaliknya, saat perekonomian<br />

dalam kondisi terlalu ekspansif (over heating),<br />

kebijakan Belanja Pemerintah Pusat dapat<br />

berperan untuk menstabilkan roda perekonomian<br />

menuju kondisi yang lebih kondusif.<br />

Anggaran Transfer Ke Daerah merupakan salah<br />

satu instrumen kebijakan desentralisasi fiskal<br />

guna mendanai urusan pemerintahan yang<br />

menjadi kewenangan daerah dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah.<br />

pengalokasian dana kepada daerah dilakukan dalam satu kesatuan sistem transfer dana<br />

dari Pemerintah Pusat (APBN) kepada Pemerintah Daerah (APBD) serta merupakan<br />

satu kesatuan yang utuh, guna mengurangi ketimpangan sumber pendanaan antara<br />

pusat dan daerah dan mengurangi kesenjangan pendanaan urusan pemerintah<br />

antardaerah. Dengan demikian peran utama APBN dalam fungsi alokasi salah satunya<br />

tercermin dalam Anggaran Tranfer Ke Daerah ini, dan bersama-sama APBD<br />

menjalankan fungsi distribusi.<br />

3. Pembiayaan<br />

Pembiayaan merupakan semua penerimaan negara dalam tahun tertentu yang harus<br />

dibayar kembali / pengeluaran negara dalam tahun tertentu yang akan diterima kembali.<br />

Pembayaran kembeli atau penerimaan kembali tersebut dapat terjadi baik pada tahun<br />

anggaran bersangkutan maupun pada tahun anggaran berikutnya. Selain itu,<br />

pembiayaan juga meliputi penjualan asset dan penggunaan Saldo Anggaran Lebih<br />

(SAL).<br />

I. BELANJA PEMERINTAH PUSAT<br />

II.<br />

A. Belanja K/L<br />

B. Belanja Non K/L<br />

1. Belanja Pegawai<br />

2. Belanja Barang<br />

3. Belanja Modal<br />

4. Pembayaran Bunga Utang<br />

i. Utang Dalam Negeri<br />

ii. Utang Luar Negeri<br />

5. Subsidi<br />

a<br />

b<br />

Subsidi Energi<br />

Subsidi Non Energi<br />

6. Belanja Hibah<br />

7. Bantuan Sosial<br />

8. Belanja Lain-Lain<br />

BELANJA NEGARA<br />

TRANSFER KE DAERAH<br />

1. Dana Perimbangan<br />

a. Dana Bagi Hasil<br />

b. Dana Alokasi Umum<br />

c. Dana Alokasi Khusus<br />

0 Dana Alokasi Khusus Murni<br />

0 Tambahan Dana Optimalisasi<br />

2. Dana Otonomi Khusus dan Peny.<br />

a. Dana Otonomi Khusus<br />

b. Dana Penyesuaian<br />

Jadi<br />

DIREKTORAT P-APBN 18 PENDAHULUAN

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!