26.11.2014 Views

dasar penyusunan apbn

dasar penyusunan apbn

dasar penyusunan apbn

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

DASAR-DASAR PRAKTEK PENYUSUNAN APBN DI INDONESIA<br />

(checks and balances) serta untuk mendorong upaya peningkatan profesionalisme dalam<br />

penyelenggaraan tugas pemerintahan.<br />

1.1.2.2 Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Bank Sentral, Pemerintah<br />

Daerah, Pemerintah/Lembaga Asing, Perusahaan Negara/Daerah, Perusahaan<br />

Swasta serta Badan Pengelola Dana Masyarakat<br />

Undang-Undang Dasar 1945 pasal 18A ayat (2) menyatakan bahwa hubungan keuangan,<br />

pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya antara<br />

pemerintah pusat dan pemerintah daerah diatur dan dilaksanakan secara adil dan selaras<br />

ber<strong>dasar</strong>kan undang-undang. Selanjutnya dalam bab V dan VI undang-undang Nomor 17<br />

Tahun 2003 tentang Keuangan Negara diamanatkan bahwa:<br />

a. Pemerintah Pusat dan bank sentral berkoordinasi dalam penetapan dan pelaksanaan<br />

kebijakan fiskal dan moneter;<br />

b. Pemerintah Pusat mengalokasikan dana perimbangan kepada Pemerintah Daerah;<br />

c. Pemerintah Pusat dapat memberikan pinjaman dan/atau hibah kepada Pemerintah<br />

Daerah, Lembaga Asing atau sebaliknya (dengan persetujuan Dewan Perwakilan<br />

Rakyat);<br />

d. Pemerintah Daerah dapat memberikan pinjaman kepada/menerima pinjaman dari<br />

daerah lain (dengan persetujuan DPRD);<br />

e. Pemerintah dapat memberikan pinjaman/hibah/ penyertaan modal kepada dan<br />

menerima pinjaman/hibah dari perusahaan negara/daerah yang terlebih dahulu harus<br />

ditetapkan dalam APBN/APBD;<br />

f. Menteri Keuangan melakukan pembinaan dan pengawasan kepada perusahaan negara;<br />

g. Gubernur/bupati/walikota melakukan pembinaan dan pengawasan kepada perusahaan<br />

daerah;<br />

h. Pemerintah Pusat dapat melakukan penjualan dan/atau privatisasi perusahaan negara<br />

setelah mendapat persetujuan DPR;<br />

i. Pemerintah Daerah dapat melakukan penjualan dan/atau privatisasi perusahaan daerah<br />

setelah mendapat persetujuan DPRD;<br />

j. Dalam keadaan tertentu, untuk penyelamatan perekonomian nasional, Pemerintah<br />

Pusat dapat memberikan pinjaman dan/atau melakukan penyertaan modal kepada<br />

perusahaan swasta setelah mendapat persetujuan DPR;<br />

DIREKTORAT P-APBN 6 PENDAHULUAN

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!