26.11.2014 Views

dasar penyusunan apbn

dasar penyusunan apbn

dasar penyusunan apbn

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

DASAR-DASAR PRAKTEK PENYUSUNAN APBN DI INDONESIA<br />

BAB V<br />

BELANJA PEMERINTAH PUSAT<br />

5.1 Pendahuluan<br />

Kebijakan alokasi anggaran belanja pemerintah pusat, sebagai komponen dari belanja<br />

negara, merupakan salah satu instrumen kebijakan fiskal yang sangat strategis di antara<br />

berbagai pilar kebijakan fiskal lainnya dalam mencapai sasaran-sasaran pokok<br />

pembangunan nasional seperti yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka<br />

Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Hal ini terutama<br />

karena melalui kebijakan dan alokasi anggaran belanja pemerintah pusat, pemerintah dapat<br />

secara langsung melakukan intervensi anggaran (direct budget intervention) untuk<br />

mencapai sasaran-sasaran program pembangunan yang ditetapkan pemerintah.<br />

RPJMN merupakan penjabaran visi, misi dan program Presiden selama 5 (lima) tahun,<br />

yang ditempuh melalui strategi pokok yang dijabarkan dalam agenda pembangunan<br />

nasional, memuat sasaran-sasaran pokok yang harus dicapai, arah kebijakan, dan<br />

program-program pembangunan. Sementara itu, RKP merupakan dokumen perencanaan<br />

pembangunan nasional tahunan, yang memuat prioritas pembangunan, rancangan<br />

kerangka ekonomi makro, serta program-program kementerian negara/lembaga (K/L), lintas<br />

K/L, dan lintas wilayah. Oleh karena itu, RKP mempunyai fungsi pokok: (i) menjadi acuan<br />

bagi seluruh komponen bangsa, karena memuat seluruh kebijakan publik; (ii) menjadi<br />

pedoman bagi <strong>penyusunan</strong> APBN, karena memuat arah kebijakan pembangunan nasional<br />

satu tahun; dan (iii) menciptakan kepastian kebijakan, karena merupakan komitmen<br />

pemerintah.<br />

Untuk menjamin tercapainya sasaran-sasaran pembangunan yang ditetapkan melalui<br />

pelaksanaan serangkaian kebijakan di bidang belanja pemerintah pusat, diperlukan<br />

kesinambungan antara perencanaan pembangunan dan penganggaran. Hal tersebut diatur<br />

dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-<br />

Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Pada<br />

satu sisi, Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan tata cara<br />

DIREKTORAT P-APBN<br />

126<br />

BELANJA PEMERINTAH PUSAT

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!