26.11.2014 Views

dasar penyusunan apbn

dasar penyusunan apbn

dasar penyusunan apbn

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

DASAR-DASAR PRAKTEK PENYUSUNAN APBN DI INDONESIA<br />

Air Minum dan Sanitasi menjadi DAK Air Minum dan DAK Sanitasi. Mulai tahun 2011,<br />

bidang-bidang yang didanai dari DAK menjadi 19 bidang karena adanya penambahan 5<br />

bidang baru, yaitu bidang listrik perdesaan, perumahan dan permukiman, keselamatan<br />

transportasi darat, transportasi perdesaan dan sarana dan prasarana kawasan<br />

perbatasan. Dengan demikian, 19 Bidang yang didanai DAK tersebut sebagai berikut:<br />

1. Pendidikan.<br />

2. Kesehatan.<br />

3. Infrastruktur Jalan.<br />

4. Infrastruktur irigasi.<br />

5. Infrastruktur air minum.<br />

6. Infrastruktur sanitasi.<br />

7. Prasarana pemerintah.<br />

8. Kelautan dan perikanan.<br />

9. Pertanian.<br />

10. Lingkungan hidup.<br />

11. Keluarga berencana.<br />

12. Kehutanan.<br />

13. Perdagangan.<br />

14. Sarana dan prasarana daerah tertinggal.<br />

15. Listrik pedesaan.<br />

16. Perumahan dan permukiman.<br />

17. Transportasi perdesaan.<br />

18. Sarana dan prasarana kawasan perbatasan.<br />

19. Keselamatan transportasi darat.<br />

Bertambahnya bidang yang didanai dari DAK tersebut berdampak terhadap peningkatan<br />

alokasi DAK setiap tahunnya walaupun sempat mengalami penurunan pada tahun 2010.<br />

Alokasi DAK tahun 2005 masih sebesar Rp4,0 triliun (0,1 persen terhadap PDB),<br />

meningkat menjadi Rp20,8 triliun (0,4 persen terhadap PDB) pada tahun 2008, dan<br />

selanjutnya juga mengalami peningkatan pada tahun 2009 menjadi Rp24,7 triliun (0,4<br />

persen terhadap PDB). Mencermati kemampuan keuangan negara yang terbatas,<br />

alokasi DAK pada tahun 2010 mengalami penurunan menjadi Rp21,0 triliun (0,3 persen<br />

terhadap PDB), dan untuk selanjutnya mengalami kenaikan dalam tahun 2011 sampai<br />

dengan 2014 masing-masing sebesar Rp24,8 triliun, Rp25,9 triliun, Rp32,7 triliun,<br />

Rp33,0 triliun atau rata-rata sebesar 0,3 persen terhadap PDB. Sementara itu,<br />

bertambahnya daerah otonom baru berdampak terhadap bertambahnya jumlah daerah<br />

DIREKTORAT P-APBN<br />

266 TRANSFER KE DAERAH

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!