26.11.2014 Views

dasar penyusunan apbn

dasar penyusunan apbn

dasar penyusunan apbn

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

DASAR-DASAR PRAKTEK PENYUSUNAN APBN DI INDONESIA<br />

sumber daya ekonomi dalam perekonomian. Kedua, berkaitan dengan ketersediaan dana<br />

untuk melaksanakan ketiga fungsi ekonomi pemerintah, yaitu fungsi alokasi, fungsi<br />

distribusi, dan fungsi stabilisasi. Oleh karena itu, kualitas kebijakan dan alokasi anggaran<br />

belanja pemerintah pusat, menempati posisi yang sangat strategis dalam mendukung<br />

pencapaian tujuan-tujuan nasional sebagaimana digariskan, baik dalam rencana<br />

pembangunan jangka panjang, jangka menengah maupun rencana pembangunan tahunan.<br />

Lebih lanjut, kualitas kebijakan dan alokasi yang representative juga mendorong persepsi<br />

positif dari para pengambil keputusan bisnis, yang berarti dapat berdampak positif terhadap<br />

perekonomian secara umum.<br />

Peranan belanja pemerintah pusat terkait fungsi alokasi dilakukan melalui pendanaan untuk<br />

berbagai program dan kegiatan investasi produktif, baik belanja untuk penyediaan berbagai<br />

infrastruktur, maupun untuk membiayai berbagai pengeluaran atau belanja barang dan jasa<br />

pemerintah dalam mendorong permintaan agregat. Selain itu, peranan belanja pemerintah<br />

pusat dapat dialokasikan dalam rangka penyediaan barang-barang publik (public goods),<br />

mengatasi eksternalitas dari climate changes, dan untuk menyehatkan persaingan pasar.<br />

Kebijakan alokasi anggaran belanja pemerintah pusat juga dapat berperan sebagai<br />

stabilisator bagi perekonomian atau menjadi sarana kebijakan countercyclical yang efektif<br />

dalam meredam siklus bisnis atau gejolak ekonomi. Apabila kondisi perekonomian sedang<br />

mengalami kelesuan usaha dan perlambatan aktivitas bisnis akibat resesi atau bahkan<br />

depresi, besaran dan kebijakan alokasi anggaran belanja negara, termasuk belanja<br />

pemerintah pusat, perlu dirancang lebih ekspansif agar mampu berperan dalam<br />

memberikan stimulasi pada pertumbuhan ekonomi serta menjaga stabilitas dan<br />

memperkuat fundamental ekonomi makro. Sebaliknya, pada saat kondisi ekonomi terlalu<br />

ekspansif (overheating), kebijakan dan alokasi anggaran belanja pemerintah pusat dapat<br />

dijadikan alat kebijakan yang efektif dalam mendinginkan roda kegiatan perekonomian<br />

menuju kondisi yang lebih kondusif.<br />

Peranan terkait fungsi stabilisasi, yang mengandung arti bahwa anggaran pemerintah<br />

menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental ekonomi<br />

dilakukan dengan kebijakan fiskal yang ekspansif melalui pengalokasian stimulus fiskal bagi<br />

perekonomian, seperti peningkatan anggaran secara signifikan untuk mendukung<br />

pembangunan infrastruktur.<br />

DIREKTORAT P-APBN<br />

143<br />

BELANJA PEMERINTAH PUSAT

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!