26.11.2014 Views

dasar penyusunan apbn

dasar penyusunan apbn

dasar penyusunan apbn

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

DASAR-DASAR PRAKTEK PENYUSUNAN APBN DI INDONESIA<br />

Sebagai implementasi dari Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak<br />

Daerah dan Retribusi Daerah, mulai tanggal 1 Januari 2011, pengelolaan BPHTB<br />

dialihkan dari Pemerintah Pusat kepada pemerintah kabupaten/kota. Selain itu, mulai<br />

tanggal 1 Januari 2014, pengelolaan PBB Pedesaan dan Perkotaan dialihkan dari<br />

Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Kabupaten/Kota. Oleh karena itu penerimaan<br />

BPHTB tidak lagi dianggarkan dalam APBN 2011 dan penerimaan PBB Pedesaan dan<br />

Perkotaan juga tidak lagi dianggarkan dalam APBN 2014.<br />

Ber<strong>dasar</strong>kan Undang-undang Nomor 39 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Undangundang<br />

Nomor 11 Tahun 1995 Tentang Cukai, Pasal 66A , pendapatan negara dari<br />

cukai hasil tembakau yang dibuat di Indonesia dibagihasilkan kepada provinsi penghasil<br />

cukai hasil tembakau sebesar 2 persen.<br />

PENERIMAAN PERPAJAKAN<br />

DANA BAGI HASIL PERPAJAKAN<br />

1. Penerimaan Pajak Penghasilan<br />

a. PPh Migas<br />

b. PPh Non-migas<br />

al: - PPh Pasal 21 1. PPh Pasal 21<br />

20%<br />

- PPh Pasal 25/29 OP 2. PPh Pasal 25/29 OP<br />

2. Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai<br />

3. Penerimaan Pajak bumi dan Bangunan 3. Penerimaan Pajak bumi dan Bangunan<br />

a. Pedesaan a. Pedesaan<br />

b. Perkotaan b. Perkotaan<br />

Ber<strong>dasar</strong>kan<br />

c. Perkebunan c. Perkebunan<br />

Proporsi<br />

d. Perhutanan d. Perhutanan<br />

tertentu<br />

e. Pertambangan e. Pertambangan<br />

f. Migas f. Migas<br />

4. Penerimaan Cukai<br />

a.l Cukai Hasil Tembakau 4. Penerimaan Cukai Hasil Tembakau<br />

5. Penerimaan Pajak Lainnya<br />

6. Penerimaan Pajak Perdagangan Internasional<br />

2%<br />

Gambar 4.1 Dana Bagi Hasil Perpajakan<br />

Bagi hasil migas ber<strong>dasar</strong>kan<br />

proporsi tertentu<br />

4.4.1.8 Perkembangan Penerimaan Perpajakan<br />

Penerimaan perpajakan merupakan sumber penerimaan dominan dalam APBN,<br />

terutama setelah reformasi perpajakan tahun 1983 penerimaan perpajakan telah<br />

80%<br />

memberikan kontribusi yang sangat signifikan bahkan melampaui penerimaan migas.<br />

Dengan rasio pajak terhadap PDB diatas 10 80% persen dan cenderung meningkat (Grafik<br />

80%<br />

40%<br />

DIREKTORAT P-APBN<br />

112<br />

PENDAPATAN NEGARA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!