26.11.2014 Views

dasar penyusunan apbn

dasar penyusunan apbn

dasar penyusunan apbn

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

DASAR-DASAR PRAKTEK PENYUSUNAN APBN DI INDONESIA<br />

masuk sebagai pelindung industri dalam negeri juga akan hilang, dan hal ini merupakan<br />

tantangan bagi Pengusaha/produsen Indonesia untuk dapat meningkatkan kemampuan<br />

dalam menjalankan bisnis guna dapat memenangkan kompetisi dengan berbagai produk<br />

yang berasal dari negara anggota ASEAN lainnya baik dalam memanfaatkan peluang<br />

pasar dalam negeri maupun pasar negara anggota ASEAN lainnya.<br />

Bea Keluar<br />

Bea keluar ber<strong>dasar</strong>kan UU Nomor 17 Tahun 2006 tentang perubahan kedua atas UU<br />

Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan adalah pungutan negara yang dikenakan<br />

terhadap barang ekspor.<br />

Tujuan pengenaan Bea Keluar terhadap barang ekspor adalah: (i) Menjamin<br />

terpenuhinya kebutuhan dalam negeri; (ii) Melindungi kelestarian sumber daya alam; (iii)<br />

Mengantisipasi kenaikan harga yang cukup drastis dan komoditi ekspor tertentu<br />

dipasaran internasional; dan (iv) Menjaga stabilitas harga komoditi tertentu di dalam<br />

negeri. Barang Ekspor yang dikenakan bea keluar adalah rotan, kulit, kayu, kelapa sawit,<br />

kakao serta CPO dan produk turunannya. Selain itu bea keluar juga merupakan<br />

instrument kebijakan Pemerintah yang sangat ampuh dalam rangka mendukung hilirisasi<br />

industry seperti halnya yang dilakukan terhadap produk kakao dan CPO serta<br />

turunannya. Tabel berikut menyajikan tarif bea keluar yang berlaku di Indonesia.<br />

4.4.1.6 Pajak di Daerah<br />

Sejak disahkannya Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan<br />

Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, pemerintah daerah<br />

menerima sejumlah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan<br />

kepada daerah ber<strong>dasar</strong>kan angka persentase untuk mendanai kebutuhan daerah<br />

dalam rangka pelaksanaan desentralisasi, dana tersebut disebut dengan dana bagi<br />

hasil.<br />

Dana bagi hasil bersumber dari pajak dan sumber daya alam. Dana bagi hasil yang<br />

bersumber dari pajak terdiri atas pajak bumi dan bangunan (PBB), pajak penghasilan<br />

(PPh) Pasal 25 dan Pasal 29 Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam negeri dan PPh Pasal<br />

21, serta bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB).<br />

DIREKTORAT P-APBN<br />

111<br />

PENDAPATAN NEGARA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!