26.11.2014 Views

dasar penyusunan apbn

dasar penyusunan apbn

dasar penyusunan apbn

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

DASAR-DASAR PRAKTEK PENYUSUNAN APBN DI INDONESIA<br />

Pajak Penghasilan<br />

Menurut UU Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan, PPh adalah pajak yang<br />

dikenakan terhadap subyek pajak atas penghasilan yang diterima atau diperolehnya<br />

dalam satu tahun pajak. Jenis-jenis pajak penghasilan (PPh) dalam APBN :<br />

1. PPh Migas<br />

Merupakan PPh yang dipungut dari Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap atas<br />

penghasilan dari kegiatan usaha hulu minyak bumi dan gas alam.<br />

2. PPh Non Migas<br />

Merupakan PPh yang dipungut dari Wajib Pajak Orang Pribadi, Badan, dan Bentuk<br />

Usaha Tetap dalam negeri atau luar negeri atas penghasilan yang diterima atau<br />

diperolehnya dalam tahun pajak selain penghasilan atas pelaksanaan kegiatan hulu<br />

migas. Diantara seluruh komponen PPh nonmigas, PPh pasal 25/29 yang terdiri dari<br />

PPh Badan dan Orang Pribadi memiliki kontribusi terbesar dari total PPh nonmigas.<br />

PPh Badan berkontribusi lebih dari 30 persen dari total penerimaan PPh, diikuti<br />

dengan PPh orang pribadi dengan kontribusi rata-rata 15 persen.<br />

Selanjutnya, selain di pungut ber<strong>dasar</strong>kan subjek pajaknya (orang pribadi atau badan),<br />

PPh juga dibedakan ber<strong>dasar</strong>kan sifat pungutnya yaitu final dan tidak final. Final dalam<br />

hal ini adalah bahwa PPh yang sudah dibayar/dipungut/dipotong sudah tidak lagi<br />

diperhitungkan dengan PPh terutang lainnya. Sedangkan tidak final, adalah kebalikan<br />

dari PPh final. Munculnya PPh yang bersifat final terutama bertujuan untuk memberi<br />

dorongan dalam rangka perkembangan investasi dan tabungan masyarakat,<br />

kesederhanaan dalam pemungutan pajak, mengurangi beban administrasi Wajib Pajak<br />

maupun Direktorat Jenderal Pajak, pemerataan dalam pengenaan pajaknya, dan<br />

mengikuti perkembangan ekonomi dan moneter.<br />

Selain PPh pasal 25/29, terdapat beberapa jenis pajak yang diatur dalam UU PPh sesuai<br />

dengan sifat dan tarifnya masing-masing yang diatur oleh keputusan Menteri Keuangan.<br />

Dalam perkembangannya, Undang-undang PPh telah mengalami beberapa kali<br />

perubahan terutama terkait tarif PPh dan penghasilan tidak kena pajak (PTKP). Dalam 3<br />

dasawarsa, tarif PPh telah mengalami 4 kali perubahan sejak reformasi perpajakan<br />

pertama dalam UU Nomor 8 tahun 1983 Tentang PPh sampai dengan perubahan<br />

terakhir dalam UU Nomor 36 tahun 2008. PTKP sendiri telah mengalami 7 (tujuh) kali<br />

DIREKTORAT P-APBN<br />

104<br />

PENDAPATAN NEGARA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!