26.11.2014 Views

dasar penyusunan apbn

dasar penyusunan apbn

dasar penyusunan apbn

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

DASAR-DASAR PRAKTEK PENYUSUNAN APBN DI INDONESIA<br />

belanja pembangunan. Belanja Pemerintah Pusat terdiri atas 8 jenis belanja, yaitu : Belanja<br />

Pegawai, Belanja Barang, Belanja Modal, Pembayaran Bunga Utang, Subsidi, Belanja<br />

Hibah, Bantuan Sosial dan Belanja Lain-lain. Beberapa perubahan dalam belanja yang<br />

cukup signifikan antara lain : gaji/upah proyek yang sebelumnya merupakan belanja<br />

pembangunan maka diklasifikasikan sebagai Belanja Pegawai; Pengeluaran Pembangunan<br />

diklasifikasikan lagi menjadi Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja Modal, dan Belanja<br />

Lain-lain sesuai dengan belanjanya; belanja-belanja yang sifatnya mengandung nama “lainlain”<br />

dan tersebar pada hampir semua pos belanja diklasifikasikan sebagai Belanja Lainlain.<br />

Konversi jenis belanja lengkapnya dapat dilihat pada tabel 1.3. Dengan perubahanperubahan<br />

tersebut diharapkan juga peningkatan efisiensi anggaran dengan tidak adanya<br />

lagi belanja yang tumpang tindih (duplikasi belanja).<br />

Tabel 1.3 Format T-Account dan I-account APBN<br />

KONVERSI BELANJA NEGARA MENURUT JENIS BELANJA DALAM I-ACCOUNT<br />

FORMAT LAMA<br />

FORMAT BARU<br />

A. PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH A. PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH<br />

I. Penerimaan Dalam Negeri I. Penerimaan Dalam Negeri<br />

1. Penerimaan Perpajakan 1. Penerimaan Perpajakan<br />

2. Penerimaan Negara Bukan Pajak 2. Penerimaan Negara Bukan Pajak<br />

II. Penerimaan Hibah<br />

II. Penerimaan Hibah<br />

B. BELANJA NEGARA B. BELANJA NEGARA<br />

I. Belanja Pemerintah Pusat I. Belanja Pemerintah Pusat<br />

1. Pengeluaran Rutin 1. Belanja Pegawai<br />

a. Belanja Pegawai 2. Belanja Barang<br />

b. Belanja Barang<br />

c. Pembayaran Bunga Utang<br />

d. Subsidi<br />

e. Pengeluaran Rutin Lainnya<br />

2. Pengeluaran pembangunan<br />

3. Belanja Modal<br />

4. Pembayaran Bunga Utang<br />

5. Subsidi<br />

6. Belanja Hibah<br />

7. Bantuan Sosial<br />

8. Belanja lain-lain<br />

II. Belanja Untuk Daerah<br />

II. Belanja Untuk Daerah<br />

1. Dana Perimbangan 1. Dana Perimbangan<br />

2. Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian 2. Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian<br />

C. Keseimbangan Primer C. Keseimbangan Primer<br />

D. Surplus/Defisit Anggaran D. Surplus/Defisit Anggaran<br />

E. Pembiayaan E. Pembiayaan<br />

1.5.2 Postur APBN<br />

Penyusunan postur APBN dimulai dari pemerintah terlebih dahulu menetapkan parameter/<br />

asumsi <strong>dasar</strong> ekonomi makro, yang terdiri atas enam (6) parameter yaitu : (i) pertumbuhan<br />

ekonomi (%); (ii) Tingkat inflasi (% yoy); (iii) Nilai tukar atau kurs US$ terhadap Rupiah<br />

DIREKTORAT P-APBN 15 PENDAHULUAN

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!