26.11.2014 Views

dasar penyusunan apbn

dasar penyusunan apbn

dasar penyusunan apbn

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

DASAR-DASAR PRAKTEK PENYUSUNAN APBN DI INDONESIA<br />

5. Panitia kerja dibubarkan oleh alat kelengkapan DPR yang membentuknya setelah<br />

jangka waktu penugasannya berakhir atau karena tugasnya dinyatakan selesai.<br />

6. Tindak lanjut hasil kerja panitia kerja ditetapkan oleh alat kelengkapan DPR yang<br />

membentuknya.<br />

Panitia kerja yang terkait dengan pembahasan undang-undang APBN adalah:<br />

- Panja Asumsi Dasar, Kebijakan Fiskal, Pendapatan, Defisit, dan Pembiayaan<br />

- Panja Kebijakan Belanja Pemerintah Pusat<br />

- Panja Kebijakan Transfer ke Daerah<br />

- Tim Perumus Draft RUU tentang APBN<br />

Panja Asumsi Dasar, Kebijakan Fiskal, Pendapatan, Defisit, dan Pembiayaan<br />

Keanggotaan Panja Asumsi Dasar, Kebijakan Fiskal, Pendapatan, Defisit, dan Pembiayaan<br />

dari unsur pemerintah adalah dari Kementerian Keuangan, Kementerian Energi dan<br />

Sumber Daya Mineral, Kementerian BUMN, dan Bappenas. Pada saat melaksanakan<br />

pembahasan, Panja bisa mengundang pihak lain yang diperlukan misalnya Pertamina, PLN,<br />

Badan Pusat Statistik (BPS) atau lembaga lain yang terkait.<br />

Tugas Panja Asumsi Dasar, Kebijakan Fiskal, Pendapatan, Defisit, dan Pembiayaan:<br />

1. Membahas dan menetapkan asumsi <strong>dasar</strong> ekonomi makro, sebagai <strong>dasar</strong> perhitungan<br />

berbagai besaran APBN, ber<strong>dasar</strong>kan masukan dari komisi terkait (pertumbuhan<br />

ekonomi, inflasi, nilai tukar, dan suku bunga dari Komisi XI; serta lifting minyak dan<br />

harga minyak mentah Indonesia dari Komisi VII).<br />

2. Membahas dan menetapkan pendapatan negara (penerimaan perpajakan dan<br />

penerimaan negara bukan pajak/PNBP).<br />

3. Membahas dan menetapkan besaran subsidi energi (subsidi BBM dan subsidi Listrik)<br />

ber<strong>dasar</strong>kan parameter, asumsi, dan langkah-langkah kebijakan (policy measures)<br />

yang ditetapkan oleh Komisi terkait (komisi VII).<br />

4. Membahas dan menetapkan defisit dan pembiayaan anggaran, baik penerimaan<br />

pembiayaan maupun pengeluaran pembiayaan, yang meliputi pembiayaan utang<br />

maupun pembiayaan non-utang.<br />

5. Membahas dan menetapkan postur (sementara) APBN, sebagai hasil rekapitulasi dari<br />

pembahasan dan kesepakatan tentang pendapatan negara (butir 2), belanja subsidi<br />

energi (butir 3), belanja yang bersumber dari penggunaan PNBP dan transfer ke daerah<br />

DIREKTORAT P-APBN 31 PENDAHULUAN

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!