12.07.2015 Views

PNACU645

PNACU645

PNACU645

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Bentuk-bentuk Perdagangan di Indonesia91menyatakan bahwa majikan mereka dengan jelas menguraikan ketentuan-ketentuandalam pekerjaan mereka, termasuk tugas, sistem imbalan, pembayaran untuk layananseks, jam kerja, lokasi kerja dan tunjangan tambahan lain atau fasilitas pekerjaan (Hullet al., 1998: 44).Pengamatan serupa dilakukan oleh Murray dalam studi komparatifnya mengenai pedagangkaki lima dan pekerja seks di Jakarta, di mana menurutnya situasi PSK lebih baik biladibandingkan dengan pedagang kecil, namun di sisi lain ia juga mengakui bahwa pekerjaseks sendiri sering kali berada dalam posisi yang rentan. Yaitu “meski mereka belum tentudapat meraih ‘kesuksesan’, peluang mereka jauh lebih besar ketimbang prospek seorangpedagang kaki lima dari kampung” (1991: 125).Namun pernyataan ini jangan diartikan sebagai pengagung-agungan industri seks. Ataupunsebagai usaha untuk menutupi pelanggaran dan kekerasan yang dialami banyak perempuanketika menjalani profesi sebagai pekerja seks. Selain itu, kondisi di dalam sektor seks begitubervariasi dan tidak dapat dikatakan bahwa semua pengalaman dalam sektor seks dapatdianggap lebih baik ketimbang sektor pekerjaan lain. Sebaliknya, observasi ini menekankanbahwa perempuan Indonesia, khususnya yang miskin dan tak berpendidikan, memilikialternatif yang terbatas dan sering kali bekerja dalam kondisi sangat buruk dan untuk upahyang rendah, apa pun jenis pekerjaan yang mereka pilih. Keputusan untuk melakukan kerjaseks itu sendiri tidak merupakan dan bukan obat mujarab bagi semua masalah perempuanIndonesia.Untuk pengertian dan perincian lebih jauh, marilah kita pelajari berbagai karakter kondisikerja. Ini akan memungkinkan kita mengerti lebih baik tentang realita kerja pekerja seks diIndonesia. Di bawah ini kami akan mempertimbangkan faktor pendapatan/penghasilan;jam dan hari kerja; jumlah pelanggan; kebebasan bergerak dan memilih; kesehatan reproduksidan umum; prevalensi penganiayaan, kekerasan dan pelecehan; serta utang pekerja seks,dalam upaya untuk menangkap gambaran yang lebih menyeluruh dari dunia kerja pekerjaseks.Pendapatan/PenghasilanPenelitian menunjukkan bahwa pendapatan pekerja seks perempuan lebih tinggidibandingkan dengan profesi lain yang digeluti perempuan berpendidikan rendah (Papanek,1976: 59-83). Misalnya, penghasilan bulanan Rp.1,14 juta yang direguk oleh PSK dalamsebuah survei di Jakarta, Surabaya dan Manado ternyata lebih dari dua kali lipat pendapatanseorang pembantu rumah tangga penuh waktu (Dharmaputra & Utomo, 2001: 15). Bahkan,gaji mereka sering lebih tinggi ketimbang pejabat pemerintah level menengah (Hull et al.,1998: 53). Contohnya, ambil situasi di kompleks Dolly, Surabaya, di mana 76% respondenmenuturkan bahwa penghasilan kotor bulanan mereka melampaui US$150 (Rp.1.350.000,00)dan 52% mendapat lebih dari US$250 (Rp.2.250.000,00) (Hull et al., 1998: 44-5). Di Bali,pekerja seks kelas bawah rata-rata menerima US$90 (Rp.800.000,00) per minggu denganrentang antara US$18 sampai US$280 (Rp.162.000,00 sampai Rp.2.520.000,00), sementara

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!