12.07.2015 Views

PNACU645

PNACU645

PNACU645

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Bentuk-bentuk Perdagangan di Indonesia53lainnya terlibat dalam sejumlah praktik ilegal seperti penpenjeratan utang serta penyekapanilegal, dan penipuan tentang jenis dan sifat pekerjaan. Para buruh tidak akan dapatmembedakan antara agen resmi dan tidak resmi, atau mengetahui apakah mereka akanmenjadi korban praktik-praktik ilegal (Jones, 2000: 44-52). Para agen sering kali tidakmemberitahu buruh migran tentang hak-hak mereka, seperti upah minimum, jam kerjamaksimum, dan bahwa pembatasan kebebasan bergerak adalah sesuatu yang ilegal. Paraagen juga dikenal suka menjanjikan pekerjaan yang pada kenyataannya jauh berbeda denganyang kemudian harus dilakukan oleh buruh. Buruh migran Indonesia dengan kekerasandipaksa, ditekan atau diperdaya untuk dijadikan pekerja seks, pembantu rumah tangga dalamkondisi serupa perbudakan atau dipekerjakan sebagai buruh ijon di pabrik atau perkebunan.Dalam tahap perekrutan, buruh dapat dieksploitasi dengan cara-cara sebagai berikut:• Pungutan liar• Penjeratan utang• Pemalsuan dokumen• Penipuan tentang jenis atau kondisi kerja• Penyesatan atau tidak diberikan kontrak kerja.Tahap PrakeberangkatanSetelah perekrutan, buruh migran perempuan umumnya tinggal di penampungan atau pusatpelatihan PJTKI. Kedua tempat ini berfungsi sebagai asrama bagi calon buruh migransementara pihak PJTKI memproses dokumen yang mereka perlukan untuk bekerja di luarnegeri. Selain itu, Departemen Tenaga Kerja juga meminta PJTKI untuk memberikanpelatihan keterampilan di tempat tersebut seperti pelatihan cara menggunakan mesin cucidan penanak nasi, serta kemampuan dasar berbahasa asing. Namun demikian, pelatihan itutidak selalu dilaksanakan, dan tidak banyak pengawasan atau peraturan yang ditetapkanuntuk mengatur mutu pelatihan-pelatihan tersebut. Selain itu, pelatihan umumnya tidakmemberikan informasi tentang berbagai masalah yang dapat ditemui para buruh migran diluar negeri, bagaimana melindungi diri mereka sendiri, atau dimana bantuan dapat diperoleh.Misalnya, para perempuan itu jarang diberitahu tentang hak mereka, dan biasanya dimintauntuk “berlaku sopan”, “patuh,” dan “mengikuti kemauan majikan”. Selain itu, para buruhmigran biasanya hanya diberikan nomor agen mitra di negara tujuan yang dapat dihubungikalau sampai mereka menemui masalah, atau nomor kedutaan/konsulat Indonesia. Merekajarang diberikan informasi tentang rumah singgah atau layanan perlindungan lain daripemerintah negara tujuan atau LSM-LSM di negara tujuan (Kunjungan lapangan proyek).Selama tahap prakeberangkatan, para buruh dapat dieksploitasi dengan cara-cara sebagaiberikut:• Pungutan liar, penggelembungan harga jasa• Penjeratan utang• Pemalsuan dokumen

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!