12.07.2015 Views

PNACU645

PNACU645

PNACU645

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

138 Perdagangan Perempuan dan Anak di Indonesiaperdagangan di 41 negara menunjukkan bahwa keinginan untuk memperbaiki situasi ekonomiditambah dengan langkanya peluang ekonomi di tempat asal merupakan salah satu alasanutama mengapa perempuan mencari pekerjaan di luar negeri (Wijers dan Lap-Chew 1999:61). Peneliti di Indonesia juga menyatakan bahwa motivasi utama bagi kebanyakan pekerjauntuk bermigrasi adalah motivasi ekonomi (Hugo, 2002: 173; Suryakusuma, 1999: 7).Wawancara dengan pekerja seks di seantero negeri juga menunjukkan bahwa kesulitanekonomi merupakan alasan utama mereka untuk memasuki industri seks (Wawancara, 2002).Keluarga yang miskin mungkin tidak akan sanggup mengirim anak mereka ke sekolah danbiasanya akan mendahulukan pendidikan bagi anak lelaki jika mereka hanya mampu mengirimsebagian dari anak-anak mereka ke sekolah (Oey-Gardiner, 1999). Jika orang tua tidakmampu mencari pekerjaan, maka anak mereka akan disuruh bekerja, di ladang atau di pabrikdekat rumah, atau di dalam situasi yang lebih berbahaya serta jauh dari rumah seperti dipertambangan, jermal, rumah keluarga lain (sebagai PRT), bahkan di rumah bordil. Melaluisemua jalur ini, kemiskinan membuat perempuan dan anak semakin rentan terhadapperdagangan.Namun harus dingat bahwa kemiskinan bukan satu-satunya indikator kerentanan seseorangterhadap perdagangan. Jutaan penduduk Indonesia yang hidup dalam kemiskinan tidakmenjadi korban perdagangan. Namun ada penduduk yang bernasib relatif lebih baik dantidak hidup dalam kemiskinan absolut malah menjadi korban perdagangan. Banyak orangbermigrasi untuk mencari pekerjaan bukan karena mereka tidak mempunyai cukup uanguntuk menyediakan makanan di meja bagi keluarga mereka, namun karena mereka inginmemperbaiki keadaan ekonomi serta menambah kekayaan materiil mereka. Kenyataan inididukung oleh media pendapatan di beberapa provinsi Indonesia yang terkenal memilikitingkat migrasi yang tinggi – dan juga merupakan daerah pengirim yang besar bagi migrasidan perdagangan. Statistik BPS untuk bulan September 2000 memperlihatkan bahwa ProvinsiJawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Utara memiliki median pendapatan jauh di bawahrata-rata nasional Rp.78.000,00 per minggu – masing-masing di level Rp.57.900,00,Rp.47.300,00 dan Rp 58.500,00. Karena median penghasilan suatu provinsi merupakanukuran kemiskinan, angka-angka ini menunjukkan bahwa ketiga provinsi ini mungkinmengalami tingkat kemiskinan yang lebih buruk dibandingkan dengan daerah-daerah lain diIndonesia. Namun Sumatra Utara dan Jawa Barat, dua provinsi lain yang terkenal sebagaidaerah pengirim besar untuk perdagangan, memiliki median pendapatan jauh di atas rataratanasional – masing-masing sebesar Rp.95.500,00 dan Rp.90.300,00 per minggu (BPS,2000h). Data ini menunjukkan bahwa kemiskinan bukan satu-satunya faktor yang membuatperempuan dan anak rentan terhadap perdagangan. Juga ada indikasi bahwa kurangnyaalternatif pekerjaan atau peluang di kampung halaman, bukan hanya kemiskinan, adalahfaktor-faktor yang mendorong perempuan untuk bermigrasi dan menjadi rentan terhadapperdagangan.Kendati demikian, kemiskinan dan keinginan untuk memperbaiki keadaan ekonomi seseorangmasih menjadi faktor penting yang perlu dipertimbangkan ketika menyusun kebijakan danprogram untuk mengentaskan kemiskinan. Kemiskinan menempatkan orang dalamkeputusasaan, membuat mereka semakin rentan terhadap eksploitasi.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!