12.07.2015 Views

PNACU645

PNACU645

PNACU645

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

20 Perdagangan Perempuan dan Anak di Indonesiagadis di bawah umur dipandang tak terhindarkan di negara dengan jumlah penganggurandan semipengangguran yang luar biasa besar ini. Dengan sedikitnya alternatif ekonomi yangtersedia bagi gadis seperti Dewi, pemalsuan umur di dokumen resmi merupakan praktikyang sudah umum diterima, yang dianggap menguntungkan gadis itu dan keluarganya,sehingga diabaikan tidak hanya oleh pemerintah, tetapi juga oleh banyak LSM yang membantuburuh migran. Praktik lain yang juga umum diterima adalah menuntut perempuan dan anakuntuk terus bekerja guna melunasi utang mereka ketimbang mengijinkan mereka pulangdan membayar utang melalui cara lain, dan jika mereka terbukti tidak mampu atau tidakbersedia melunasinya, maka perusahaan akan mengejar mereka melalui jalur hukum. Sebelumpraktik-praktik semacam itu diakui sebagai bentuk kerja paksa dan perdagangan, skalaperdagangan yang sesungguhnya dalam sistem perburuhan migran tidak akan diketahui,pelaku perdagangan akan bebas berkeliaran dan hak-hak perempuan akan terus dilanggar.Pembantu Rumah TanggaPermintaan terbesar bagi buruh migran perempuan Indonesia adalah untuk menjadi pembanturumah tangga yang tidak memerlukan banyak keterampilan. Pembantu rumah tangga kerapmenghadapi bahaya besar karena sifat pekerjaan mereka yang bertempat di rumah pribadidan karena itu tertutup dari sorotan masyarakat umum atau akses untuk memperoleh bantuan.Sering terdengar laporan mengenai kekerasan seksual yang dilakukan oleh majikan. Ruanggerak pembantu biasanya dibatasi. Mereka dibatasi dalam hal ke mana mereka dapat pergi,dan biasanya dikurung di rumah ketika majikan mereka sedang pergi. Karena profesipembantu rumah tangga masuk dalam sektor informal, profesi ini sering kali tidak diaturoleh pemerintah dan berada di luar jangkauan UU ketenagakerjaan nasional. Sebagian darikekerasan yang biasanya diderita oleh pembantu rumah tangga adalah:• Jam kerja yang panjang• Tidak ada waktu istirahat• Penyekapan ilegal• Gaji tidak dibayar atau kurang dari yang seharusnya• Kekerasan fisik dan psikologis• Kekerasan seksual• Tidak diberi kamar tidur/akomodasi yang baik• Tidak diberi makan atau tidak diberi makan dalam jumlah yang cukup• Tidak diberi kesempatan untuk beribadah atau dituntut untuk melanggar aturanaturandalam agamanya (Wijers dan Lap-Chew,1999: 89-90; Jones, 2001: 64-76)Pembantu rumah tangga di dalam negeri juga dapat mengalami kekerasan serupa, antaralain penyekapan ilegal, penjeratan utang dan gaji tidak dibayar, yang membuat perekrutanmereka untuk bekerja dalam kondisi yang begitu eksploitatif menjadi kasus perdagangan.Selain itu, beberapa studi melaporkan bahwa lebih dari 25% pembantu rumah tangga diIndonesia berusia di bawah 15 tahun (usia kerja minimum di Indonesia menurut hukum)(Susilo dan Soeparno, 1993:9; YKAI, 2001:1), sementara sejumlah studi lain menyatakanbahwa jumlah pembantu rumah tangga di bawah umur lebih dari 50% (Blagbrough, 1995:15).

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!