12.07.2015 Views

PNACU645

PNACU645

PNACU645

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Bentuk-bentuk Perdagangan di Indonesia51• Studi yang diadakan oleh Yayasan Pembangunan Pedesaan melaporkan bahwa 64,8%dari buruh migran perempuan yang dipelajari dalam penelitian berpendidikan sekolahdasar, 27,5 % sekolah lanjutan tingkat pertama dan 13,7% sekolah menengah umum.Status Perkawinan: Dari informasi terbatas yang tersedia tampaknya buruh migranperempuan cenderung tidak/belum menikah atau sudah bercerai, tetapi perlu dicatat bahwabanyak juga yang bersuami.• Hasil studi hubungan buruh migran dengan kepala rumah tangga di desa asal yangdilaksanakan oleh Raharto menunjukkan bahwa dari antara buruh migran perempuanyang masih berada di luar negeri, 91,7% adalah anak yang belum menikah darikepala rumah tangga. Namun, dari buruh migran perempuan yang sudah kembali,55,9% adalah istri dari kepala rumah tangga dan 8,8% lainnya adalah kepala rumahtangga itu sendiri. Hasil ini mungkin menunjukkan suatu pola migrasi dimanaperempuan cenderung bermigrasi ke luar negeri sebelum menikah (Hugo, 2002:165-167).• Solidaritas Perempuan menyatakan bahwa walaupun status nikah sebagian besarburuh migran perempuan tidak diketahui, karena kecenderungan perempuanIndonesia untuk menikah pada usia muda, sebagian besar buruh migran cenderungsudah menikah atau bercerai (Suryakusuma, 1999:7). Beberapa hasil studimenemukan tingkat perceraian di atas rata-rata dalam keluarga dengan salah satupasangan bekerja sebagai buruh migran, walaupun temuan ini tidak konsisten (Hugo,2002: 175).• Menurut beberapa sumber, sebagian besar perempuan Indonesia yang bekerja diArab Saudi sudah menikah (Suryakusuma, 1999: 7; Heyzer dan We seperti yangdikutip dalam Hugo, 2002: 174).Eksploitasi dan Perdagangan dalam Berbagai Tahap MigrasiSebagaimana dijelaskan sebelumnya, meningkatnya jumlah buruh migran perempuan dananak Indonesia dapat menimbulkan kekhawatiran, karena dari sifat pekerjaan dan posisitawar mereka yang lemah, buruh migran perempuan dan anak rentan terhadap perdagangan.Selain itu, meningkatnya migrasi perempuan dan anak tanpa memiliki izin kerja yang sahatau secara tidak resmi juga menyebabkan mereka makin rentan terhadap perdagangan.Ketika buruh dipaksa bermigrasi melalui saluran tidak resmi, mereka sering kali menjadisasaran pelaku perdagangan, agen dan majikan yang ingin mengeksploitasi mereka. Bahkanbila mereka bermigrasi secara sah, buruh migran masih saja rentan karena mereka seringkali kurang diberi perlindungan di negara tujuan daripada pekerja lain, terutama bila merekabekerja di sektor informal. Berikut ini adalah tinjauan terhadap praktek-praktek perdagangandan eksploitasi yang dihadapi buruh migran selama berbagai tahap migrasi: perekrutan,prakeberangkatan, transit, tujuan, dan kembali.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!