12.07.2015 Views

PNACU645

PNACU645

PNACU645

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Bentuk-bentuk Perdagangan di Indonesia121Keluarga lelaki akan membayar mas kawin, atau harta, kepada keluarga sang gadis sebagaisimbol pernikahan. Namun dalam pernikahan, perempuan tetap memiliki pengaruh yangbesar, pada dasarnya mempunyai hak yang sama dalam hal warisan dan dapat menggugatcerai untuk alasan yang sama yang dapat diajukan oleh pihak lelaki tanpa menimbulkanbanyak stigma sosial terhadap dirinya. Mungkin ada sedikit paksaan terhadap para gadisuntuk tetap bertahan dalam pernikahan yang tidak bahagia jika harta mereka harusdikembalikan kalau perceraian sampai terjadi. Kendati demikian, harta hanya dapatdikembalikan dalam kasus di mana gugatan cerai yang datang dari pihak perempuan tidakterbukti. Perempuan juga bebas untuk menikah lagi dan mereka sering kali melakukannya.Perempuan dan lelaki bebas untuk memilih pasangan mereka sendiri dalam pernikahan kedua,yang tidak lagi diatur oleh keluarga mereka (van Bemmelen, 1992: 181-199)Sebuah studi lain yang berisi kisah pribadi dan wawancara para perempuan di sejumlah desadan dengan sejumlah tokoh dan akademisi Indonesia menunjukkan berlanjutnya tradisiperjodohan di Jawa dan Sumatra. Kendati demikian, perubahan situasi ekonomi dan sosialmembuat norma-normal sosial ini bergeser. Karena para perempuan muda kini mempunyaipendidikan yang semakin tinggi dan mencari pekerjaan di luar rumah, mereka menundapernikahan dan bahkan, dalam beberapa kasus, menolak menerima pernikahan yang diaturoleh orang tua mereka (Williams, 1998: 9, 289, 291, 299).Pernikahan Pura-PuraPernikahan pura-pura merupakan praktik yang dapat diilustrasikan dengan sebuah contohdari Bangladesh. Dalam kasus pernikahan lintas batas ‘palsu’ ini, seorang istri tidak akanbertemu suaminya sampai ia tiba di perbatasan negara itu dengan India. Setibanya di India,ia akan dipaksa untuk bekerja di sebuah pabrik atau dijual ke lelaki lain atau rumah bordil(Wijers dan Lap-Chew, 1999: 79-80).Meski kunjungan lapangan program kami belum menemukan bukti bahwa praktik ini terjadidi Indonesia, ada jenis-jenis lain pernikahan pura-pura yang berlangsung di sini. BeberapaLSM melaporkan bahwa sejumlah perempuan muda menikahi lelaki asing di Jakarta dalamupacara ‘keagamaan’ yang ternyata tidak sah. Para lelaki tersebut ternyata meninggalkanpara perempuan muda ini setelah beberapa bulan berlalu (Wawancara, 2002). Juga ada laporantentang perempuan yang menikahi lelaki asing hanya untuk selama mereka tinggal diIndonesia. Dengan persetujuan bersama, mereka akan bercerai setelah kontrak lelaki asingitu di Indonesia usai, dan sang ‘istri’ akan diberikan harta gono-gini (Wawancara, 2003).Lihat juga bagian III C, Pekerja Seks Komersial, untuk informasi lebih lanjut mengenaifenomena ini.Selain itu, ada bukti bahwa buruh migran perempuan Indonesia terkadang dipaksa menikahilelaki setempat di Malaysia dan Hong Kong untuk mengakali UU imigrasi dan pajak setempat.Sebagian dari para perempuan dan gadis ini semula masuk secara ilegal untuk mencaripekerjaan sebagai pembantu rumah tangga (PRT) atau di rumah makan. Denganmemanfaatkan posisi mereka yang rentan, para lelaki yang menawarkan untuk menikahi

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!