12.07.2015 Views

PNACU645

PNACU645

PNACU645

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

44 Perdagangan Perempuan dan Anak di Indonesiadari 100) dan di banyak provinsi, secara absolut migrasi perempuan sebenarnya lebih tinggidaripada migrasi laki-laki (rasio jenis kelamin untuk tahun 1990 atau 1995 lebih tinggi dari100) (Oey-Gardiner, 1999: 43-44).Tabel 10: Rasio Gender Migran yang Keluar dan yang Masuk Berdasarkan ProvinsiProvinsi 1990* 1995* Indeks feminisasi**MM MK MM MK MM MKSumatra Utara 78 81 104 91 134 111Riau 82 76 96 74 117 98Lampung 81 77 97 95 119 122Jakarta 123 89 130 93 106 104Jawa Barat 92 96 96 99 104 103Jawa Tengah 81 103 87 115 108 112Jawa Timur 69 90 86 101 125 113Bali 71 74 92 102 131 138Nusa Teng. Barat 76 69 83 83 109 121Kalimantan Barat 66 79 73 81 111 103Kalimantan Timur 81 71 100 81 124 116Sulawesi Utara 75 97 72 97 96 100*Rasio gender migrasi masuk dan keluar adalah perempuan/100 lelaki** Rasio gender 1995/1990(Sumber: BPS, Sensus Penduduk tahun 1990; SUPAS seperti yang dikutip dalam Oey-Gardiner, 1999 : 43)Bila Tabel 10 menggambarkan fenomena feminisasi migrasi internal di Indonesia, Tabel 9menunjukkan feminisasi migrasi internasional. Tujuh puluh persen buruh migran Indonesiapada tahun 1999 dan 2000 adalah perempuan.Buruh migran perempuan Indonesia yang pergi ke Malaysia hanya sedikit lebih banyak dariburuh migran laki-laki, tetapi buruh migran perempuan yang berangkat ke Arab Saudiberjumlah hampir dua belas kali dari jumlah buruh migran laki-laki. Perempuan jugamenguasasi sebagian besar arus migrasi ke Singapura dan Hong Kong, sementara laki-lakiIndonesia mendominasi migrasi ke Korea Selatan dan Taiwan (Hugo, 2002: 159). Perbedaanini mungkin disebabkan oleh jenis pekerjaan yang terbuka di negara penerima. Negaranegarayang menjadi tujuan migrasi sebagian besar perempuan memerlukan banyak pembanturumah tangga yang tidak terampil, dengan demikian mereka lebih suka mempekerjakanperempuan, sementara negara-negara seperti Korea Selatan dan Taiwan lebih banyakmemerlukan buruh pabrik atau buruh di sektor formal di mana buruh laki-laki lebih disukai.Feminisasi migrasi di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor. Dalam A Comparative Studyof Women Trafficked in Migration Process, para peneliti dari Filipina mencatat beberapa faktoryang menjadi penyebab meningkatnya migrasi perempuan ke luar negeri di Filipina (Santos,et al., n.d.). Beberapa dari faktor-faktor ini juga berlaku bagi Indonesia:(1) Perkembangan ekonomi yang pesat di negara-negara tujuan dan meningkatnya permintaanterhadap buruh migran perempuan.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!