12.07.2015 Views

PNACU645

PNACU645

PNACU645

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Kunjungan Provinsi201Transit: Karena lokasi geografisnya yang berbatasan dengan Sarawak, Malaysia Timur,Kalimantan Barat merupakan rute darat yang populer bagi pelaku perdagangan. MenurutKantor Imigrasi Kalimantan Barat, selama tahun 1999-2000, 500.371 penduduk Indonesiamenyeberang melalui jalur Entikong-Taebedu dan 16.062 lainnya melalui sejumlah perbatasanlain di Kalimantan Barat (Koalisi LSM Indonesia, 2002: 21). Rute-rute itu melintasi Entikongdi Kalimantan Barat menuju Sarawak dan Sabah di Malaysia, dan dapat dicapai dengan busumum dari Pontianak dan daerah lain di Kalimantan Barat.Bandara dan Pelabuhan di Kalimantan Barat: Ada lima (5) bandara di provinsi ini,yang terbesar adalah Bandara Supadio di Pontianak Ada penerbangan seminggu sekali antaraPontianak dan Kuching di Sarawak, Malaysia Timur, dan penerbangan harian antara Pontianakdan Jakarta, serta kota-kota lain di Kalimantan.Pelabuhan laut di Kalimantan Barat antara lain adalah Pelabuhan Pontianak, Teluk Air,Ketapang dan Sintete. Keempat pelabuhan ini memiliki kapal-kapal yang beroperasi baik didalam Kalimantan maupun yang berlayar ke Jawa, Sulawesi dan Malaysia.Su Phin, seorang gadis etnis Tionghoa dari sebuah desa kecil di dekat Singkawang, Kalimantan, berusia15 tahun ketika seorang calo mengatur pernikahan dirinya dengan seorang pengusaha Taiwan yangberumur tiga kali lebih tua darinya. Calo itu menjanjikan uang sebesar Rp.25.000.000,00 kepada orangtuanya untuk pernikahan kontrak itu.Bulan-bulan pertamanya di Taipei berjalan dengan mulus. Su Phin dan suaminya berbicara dalam dialekyang berbeda, namun mertuanya mengajarkan bahasa yang mereka pakai. Mereka memperlakukannyadengan baik. Namun setelah pesta pernikahan mereka di Taipei yang berlangsung dengan meriah usai,keadaan mulai berubah.Suaminya ternyata membohonginya, karena ia sebenarnya bukan berasal dari Taipei. Rumah yang merekatinggali selama tiga bulan terakhir adalah rumah kontrakan. Keluarga suaminya sesungguhnya tinggal disebuah kampung kecil di daerah pedesaan. Ia juga berbohong mengenai pekerjaannya. Ia bukan seorangpengusaha, namun hanya seorang buruh pabrik yang digaji dengan upah minimum. Lalu mereka semuapindah ke rumah mertuanya di desa. Setiap hari Su Phin disuruh membersihkan rumah dan kemudianbekerja di sawah sampai sore hari. Namun ia tidak keberatan dengan pekerjaan itu. Ia bertekad inginmenjadi istri dan menantu yang baik.Setengah tahun kemudian, suami Su Phin mengatakan bahwa ia dipecat dari pekerjaannya. Lalu iamengungkapkan bahwa ia telah “menjual” Su Phin demi menghidupi keluarganya. Setiap malam suamiSu Phin mengantarnya ke sebuah rumah bordil di mana ia telah dijual. Di sebuah klub malam setempat,Su Phin dipaksa untuk memberikan layanan seks kepada para lelaki. Jika ia tidak mampu menghiburcukup banyak pelanggan, suaminya akan memukulinya. Su Phin berhasil melarikan diri setelah tiga bulandengan membujuk suaminya untuk mengunjungi keluarganya di Singkawang dalam rangka Tahun BaruImlek.Ia pulang ke Indonesia dalam keadaan hamil. Kepada keluarganya ia menceritakan keadaannya yangmengerikan dan mereka memberikan dukungan kepadanya. Sayangnya, masalahnya belum berakhir.Tanpa sepengetahuan Su Phin, kewarganegaraannya sudah diubah, sehingga ia sekarang adalah warganegara Taiwan. Agen yang mengatur pernikahan Su Phin melaporkannya ke aparat imigrasi sehingga iamenghadapi kemungkinan dideportasi ke Taiwan. Su Phin dan keluarganya lalu melaporkan sang agendan suaminya kepada pihak berwenang, namun hingga kini keduanya tidak pernah ditangkap.Sumber: Arsana, 2001

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!