12.07.2015 Views

PNACU645

PNACU645

PNACU645

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Faktor-faktor yang Mengakibatkan Perdagangan157baru mengindikasikan bahwa seks pranikah semakin lama semakin lazim bagi perempuanIndonesia (Sastramidjaja 2001; Yamin 1998). Hal yang sama juga dikemukakan oleh seorangpria muda Indonesia, bahwa sudah semakin umum bagi perempuan muda yang berpendidikanuntuk melakukan hubungan seks pranikah dengan pacar mereka (Wawancara, 2002). Samapentingnya adalah kemunculan sejumlah identitas seksual baru – khusunya identitas seksualpecun (perempuan cuma-cuma), gadis remaja di daerah perkotaan, umumnya anak SMU,yang bersedia berhubungan seks dengan laki-laki dengan imbalan uang, atau lebih sering,dengan imbalan hadiah (Hull et al., 1999: 58; Hull et al., 1998: 34; Sulistyaningsih, 2002:23). Yang juga menarik adalah kemunculan identitas seksual dan politik homo dan lesbian,yang jelas tercermin dalam suatu pertunjukan waria yang diselenggarakan oleh sebuahkomunitas untuk menutup bulan suci Ramadan (Jeumpa & Ulil, 2001; Oetomo 1996). Sudahjelas aktivitas- aktivitas tersebut berlawanan dengan norma-norma sosial dan seksual danpada pokoknya memberikan sinyal akan fakta bahwa kebudayaan seksual semakinmencerminkan perilaku dan toleransi terhadap tindakan yang tidak dapat dibenarkan menurutwacana sosial dan seksual yang dominan.Arti kenyataan ini dalam hal perdagangan tidaklah langsung, ataupun tidak dapat dihindari.Contohnya, semakin bebasnya wacana seksual di dalam masyarakat urban Indonesia yangsemakin permisif mungkin turut berperan dalam ‘destigmatisasi’ aktivitas seks pranikah,yang mungkin kemudian dapat menurunkan permintaan untuk pekerja seks. Atau,‘normalisasi’ kerja seks komersial dapat menciptakan sebuah iklim di mana industri itumenjadi lebih terkendali dan mengurangi peluang kekerasan seperti perdagangan terhadapperempuan untuk dijadikan pekerja seks.Akses Alternatif menuju KekuasaanSeperti yang ditulis di atas, penyalahgunaan kekuasaan oleh pihak yang secara hierarkismempunyai posisi bagus adalah faktor penentu dalam perdagangan perempuan dan anak.Karena itu, adalah berguna untuk dipelajari secara mendalam bagaimana akses menujukekuasaan sosial bergeser dalam konteks masa kini dan dampak apa yang dapat diciptakanhal ini terhadap perdagangan.Di Indonesia, belakangan ini uang dan kekayaan materiil bernilai lebih tinggi ketimbangjalur tradisional menuju kekuasaan (Mulder, 1996a: 156-7). Contohnya, Murray melihatkemunculan kelas menengah yang bertambah makmur dan citra yang terpancar dari kaumelit Jakarta, dengan mobil-mobil mereka yang mewah dan baru, terpisah dari realita jalananoleh kaca mobil mereka yang gelap (1991: 92). Murray juga melihat berkembangnya keinginanteman-temannya pekerja seks untuk mendapat uang dan merasakan konsumerisme, yangdiwujudkan dalam rumah dengan pendingin udara, kolam renang, video, dan aspek-aspeklain dalam kehidupan mewah (Murray, 1991: 115). Seorang perempuan panggilan di Jakartamengemukakan “berapa banyak gaji yang dapat dihasilkan seorang gadis seperti saya, yanghanya dapat mengetik dan menjawab telepon? Gaji yang akan saya peroleh pasti jauh daricukup untuk membeli baju-baju yang lumayan trendi atau peralatan rias yang layak. Ya,

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!