12.07.2015 Views

PNACU645

PNACU645

PNACU645

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Bentuk-bentuk Perdagangan di Indonesia109Bahkan terminologi yang dipakai untuk menyebut para perempuan itu dalam UU danperaturan mengungkapkan banyak mengenai sikap para pejabat. Pembuat peraturanmenghindari pemakaian istilah pelacur, karena dianggap menghina. Sebaliknya merekamengangkat istilah WTS (Wanita Tuna Susila) yang terjemahannya adalah ‘perempuanbermoral rendah’, dalam sebuah konsep yang parallel dengan sejumlah istilah lain sepertituna netra untuk orang buta dan tuna wisma untuk orang yang tidak mempunyai rumah.Pemilihan kata ini sayangnya menunjukkan perilaku yang tidak paham ketimbang yangjujur, yang merupakan kesalahan individual (Hull et al., 1999: 33). 22Kendati demikian, hal ini bukan berarti menjadi seorang pekerja seks dalam masyarakatIndonesia tidak akan mengalami kesulitan. Penelitian tentang industri seks biasanya akanmenyatakan bahwa sejumlah besar pekerja seks merasa amat malu dengan pekerjaan pilihanmereka dan hendak berhenti dari pekerjaan ini begitu ada kesempatan untuk melakukannya(Sedyaningsih-Mamahit, 1999: 1106). Seperti yang dikatakan seorang mantan pekerja sekskepada kami, “Saya sebenarnya tidak suka melakukan pekerjaan ini. Saya merasa pekerjaanitu adalah sebuah dosa” (Wawancara, 2003). Perasaan serupa diungkapkan oleh perempuanyang diperdagangkan ke dalam industri seks, termasuk perasaan bahwa mereka telah merusakreputasi keluarga dan bahwa mereka telah berbuat dosa yang tak dapat diampuni (Dzuhayatin& Silawati, 2002b: 87). Ini adalah ilustrasi yang sangat penting dari sikap masyarakat yangberlaku terhadap subjek ini – yaitu, kerja seks dapat diterima, tetapi hanya dalam kerangkakebutuhan ekonomi dan hanya kalau pada akhirnya ada niat untuk berhenti.Perdagangan Internasional untuk Tujuan Industri SeksMenentukan skala perdagangan internasional perempuan untuk industri seks adalah sesuatuyang mustahil. Ini karena jenis ‘migrasi’ ini sifatnya ilegal dan dilakukan secara sembunyisembunyi,dan karena itu, sukar untuk memetakan dan mendokumentasikannya. Apalagi,banyak perpindahan yang dari luar kelihatannya adalah ‘migrasi legal’, namun dalam praktikdapat berubah menjadi perdagangan (misalnya seorang perempuan mungkin dijanjikanpekerjaan sebagai pembantu rumah tangga namun kemudian dipaksa untuk memasukiindustri seks). Namun berdasarkan penelitian, pengakuan dari mulut korban yang kembaliserta pengalaman sejumlah LSM yang bekerja di lapangan, tidak diragukan lagi bahwa adaperdagangan internasional yang ekstensif untuk kerja seks dari Indonesia. Perempuandiperdagangkan ke industri seks di luar negeri sebagai pekerja seks langsung (ditempatkandi rumah bordil, beroperasi di rumah pribadi, dsb.) dan pekerja seks tak langsung (misalnyapelayan, hostes, penghibur, dst.). Tampaknya ada dua tren utama dalam perekrutan/perdagangan perempuan sebagai PSK ke Malaysia yang dapat diekstrapolasi untuk sementaraini terhadap perdagangan umum perempuan Indonesia sebagai pekerja seks di luar negeri.22Juga penting untuk dikemukakan bahwa ada standar ganda berbasis gender yang melewatkan atau mengabaikan fakta bahwalelaki tetap menikmati seks komersial meski hal itu tidak dapat diterima di dalam Islam dan wacana budaya yang dominan.Salah satu contoh standar ganda ini “terungkap melalui ketiadaan istilah yang menunjukkan bahwa pelanggan WTS bermoralrendah” (Hull et al., 1999: 33).

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!