12.07.2015 Views

PNACU645

PNACU645

PNACU645

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

194 Perdagangan Perempuan dan Anak di IndonesiaNamun sebagian dari tetangga dan teman-teman mereka sering kali tidak menyadari bahwamereka merekrut para gadis itu untuk pekerjaan di luar negeri yang sebetulnya tidak pernahada, dan sebaliknya yakin bahwa mereka membantu para gadis serta keluarga mereka mencarinafkah (Kunjungan lapangan proyek, 2002).Para gadis muda di Jawa Timur biasanya diberi KTP palsu yang mencantumkan bahwa usiamereka lebih tua dari yang sebenarnya agar para perekrut dapat mengirim mereka ke luarnegeri atau untuk bekerja di daerah lain tanpa harus mengalami kesulitan dengan pejabatimigrasi atau pemerintah. Seorang pejabat pemerintah di tingkat kabupaten dari Blitarmengatakan bahwa para gadis yang masih di bawah umur memperoleh KTP dari kabupatendan provinsi lain. Menurutnya yang sulit bagi pejabat pemerintah adalah untuk menelusuriatau mengetahui agen yang bertanggung jawab atas pemalsuan tersebut, karena merekakebanyakan berada di Jakarta, Bandung or Surabaya. Ia mencontohkan sebuah kasus dimana seorang buruh migran dari Blitar tewas ketika bekerja di Arab Saudi. Karena di KTPnyatertulis bahwa ia berasal dari Cimahi, Jawa Barat, maka mayatnya dibawa ke sana,bukan ke rumah orang tuanya di Blitar (Kunjungan lapangan proyek, 2002).Kerja Seks Komersial – DomestikSeperti yang sudah diuraikan di atas, Jawa Timur adalah daerah pengirim sekaligus penerimauntuk pekerja seks komersial yang diperdagangkan. Kawasan Dolly di Jawa Timur sudahpopuler di seluruh Indonesia sebagai salah satu lokalisasi yang paling terkenal. Bukti anekdotalmenunjukkan bahwa kawasan ini sering dikunjungi oleh usahawan dalam negeri yang datangke Surabaya untuk berbisnis. Selain itu, sebuah studi mengenai pola migrasi pekerja seks diIrian Jaya menyimpulkan bahwa hingga tiga perempat pekerja seks yang beroperasi di rumahbordil di Papua berasal dari Jawa Timur, banyak di antaranya diperdagangkan untuk dijadikanpekerja seks (Safika & Wiebel, 2001: 3). Kebanyakan pekerja seks komersial di Papuamengungkapkan bahwa yang menjerumuskan mereka adalah teman atau saudara mereka –bukan agen atau perantara komersial – dengan menjebak mereka ke dalam suatu situasi dimana tidak ada jalan lain bagi mereka selain terjun menjadi pekerja seks (Safika & Wiebel,2001: 4). Bukti anekdotal sejumlah LSM di Surabaya juga menunjukkan bahwa perempuandan gadis yang bekerja dalam prostitusi di Surabaya terkadang dikirim ke Papua dan Malukudengan kontrak jangka pendek untuk melayani oknum TNI di sana.Human Rights Watch melaporkan 24 kasus yang melibatkan perempuan asal Jawa Timuryang diperdagangkan untuk prostitusi antara tahun 1991-1994. Banyak lagi kasus yang tidakdilaporkan dan dicatat. Laporan Human Rights Watch secara spesifik menemukan bahwa:(1) Pada tahun 1991, dilaporkan 10 kasus mengenai perdagangan perempuan ke Tawau,Malaysia.(2) Pada bulan Juni 1992, sembilan perempuan muda diperdagangkan untuk dijadikanpekerja seks tanpa bayaran. Yang merekrut mereka adalah seorang agen dari Tuban,Jawa Timur, yang menjual mereka ke calo begitu mereka tiba di hotel. Kesembilan

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!