12.07.2015 Views

PNACU645

PNACU645

PNACU645

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

204 Perdagangan Perempuan dan Anak di Indonesiadiperdagangkan tersebut. Untuk tujuan eksploitasi seksual, biasanya perempuan yang menjadikorban berasal dari daerah pedesaan di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Samarindadan Balikpapan merupakan daerah tujuan utama di Kalimantan Timur untuk PSK. Bila disuatu daerah terdapat banyak buruh migran lelaki, seperti di barak-barak di hutan ataudaerah pertambangan dan pabrik kayu, maka akan terdapat banyak rumah bordil dan banyakperempuan akan keluar masuk daerah itu untuk beroperasi sebagai pekerja seks.Perdagangan Internasional – Kerja Seks Komersial danPekerjaan Rumah TanggaMalaysia dan Brunei dilaporkan merupakan negara tujuan utama perdagangan internasionaldari Kalimantan Timur. Mungkin ada negara lain yang dituju dari kedua titik ini namunketika kami berkunjung ke sana, tak satu pun sumber yang kami temui memiliki informasimengenai fenomena ini. Nunukan, yang terletak di perbatasan Malaysia, merupakan tempattransit sebelum memasuki Malaysia. Ada feri yang berlayar langsung dari Jawa dan Sulawesike Nunukan. Ada banyak laporan mengenai perempuan yang diperdagangkan lewatKalimantan Timur untuk menjadi pembantu rumah tangga dan pekerja seks komersial diMalaysia. Pemerintah Indonesia belum lama ini membantu memulangkan 16 perempuanyang telah dipaksa untuk menjadi pekerja seks komersial ke kampung halaman mereka diJawa Timur. Ruang Pelayanan Khusus (RPK) di Kepolisian Samarinda belum lama ini jugaberhasil membongkar kasus perdagangan yang melibatkan 15 korban perempuan asalKalimantan Barat. Mereka semua diperdagangkan untuk dijadikan pembantu rumah tanggadi Malaysia. Pelaku perdagangan secara ilegal menyekap mereka di Tarakan dan Nunukansebelum mengirim mereka ke Sabah, Malaysia Timur.Pada akhir 2002, 15 perempuan dari Kalimantan Barat dijanjikan oleh seorang calo (Amir) akandipekerjakan sebagai PRT di Malaysia Timur. Amir berjanji bahwa mereka akan mendapat gaji besar.Untuk biaya yang ia keluarkan untuk transportasi dan dokumen yang dibutuhkan, Amir mengenakanRp.2,5 juta kepada setiap perempuan. Mereka kemudian dibawa dengan sebuah kapal dari Sampit,Kalimantan Barat, menuju Tarakan, Kalimantan Timur di mana mereka disekap selama dua bulan disebuah penampungan. Selama itu, mereka sering diintimidasi dan dipukuli. Mereka kemudiandiselundupkan ke Sabah, Malaysia, tanpa surat-surat resmi.Di Sabah mereka bekerja sebagai PRT. Setelah beberapa lama bekerja namun tidak pernah menerima gaji,mereka mulai menyadari bahwa mereka diesksploitasi. Salah satu perempuan kemudian bertekad untukmelarikan diri. Ia menyelinap ke dalam sebuah kapal yang akan berangkat ke Balikpapan, malangnya, iaditemukan oleh awak kapal itu, yang melemparnya dari atas kapal ke dekat pelabuhan. Ketika ditemukania nyaris tak sadarkan diri lalu ia pun dilarikan ke rumah sakit. Staf di rumah sakit itu kemudianmemberitahu polisi yang menghubungi sebuah LSM yang memberikan bantuan hukum untukmembantunya. Polisi hingga kini masih menyelidiki kasus ini, namun mereka kesulitan melacak parapelaku karena para korban terlalu takut untuk kembali ke perbatasan guna mengidentifikasi mereka.Sumber: Wawancara 2003 dengan Kepolisian, Balikpapan

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!