12.07.2015 Views

PNACU645

PNACU645

PNACU645

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Bentuk-bentuk Perdagangan di Indonesia131Perkebunan / Industri Rumah TanggaSudah banyak dokumentasi yang menunjukkan bahwa perburuhan anak digunakan diperkebunan kopi, teh, tebu, kelapa sawit, dan lain-lain. Walaupun tim penulis tidakmengetahui perkiraan jumlah total anak yang bekerja di perkebunan di seluruh Indonesia,LAAI di Sumatera Utara menghitung bahwa di perkebunan tebu Sei Semayang saja jumlahanak yang bekerja di sana mencapai 1.362 jiwa dan diperkirakan bahwa lebih dari 4.500anak bekerja di berbagai perkebunan di seluruh Sumatera Utara (LAAI, 2000). Sebagianbesar dokumentasi menunjukkan bahwa anak-anak bekerja paruh waktu atau musimanbersama orang tua mereka untuk menolong keluarga. Anak yang bekerja di daerah perkebunanrata-rata berhenti sekolah setelah tamat SD, karena SLTP biasanya sulit dicapai dari rumahmereka dan banyak orang tua yang tidak melihat pentingnya pendidikan yang lebih tinggi(ILO-IPEC, 2001a; Yayasan AKATIGA, 2002). Tidak banyak dokumentasi mengenaiperdagangan anak untuk dipekerjakan di perkebunan, karena riset biasanya hanya difokuskanpada anak-anak yang tinggal dan bekerja di perkebunan bersama dengan keluarga mereka.LSM dan Serikat Buruh/Serikat Pekerja di Lampung menengarai sebagian anakdiperdagangkan dari Lampung ke Jawa dan Malaysia untuk bekerja di perkebunan, tetapimereka belum dapat memberikan dokumentasi yang definitif untuk mendukung kecurigaanini (Kunjungan lapangan proyek, 2002). ILO-IPEC juga percaya bahwa anak-anakdiperdagangkan di sejumlah daerah di Indonesia untuk dipekerjakan di perkebunan, tetapibelum ada dokumentasi mengenai hal ini (ILO-IPEC, 2001a). Sejumlah studi menunjukkanbahwa anak-anak yang bekerja di perkebunan biasanya bekerja dalam kapasitas yang samadengan orang dewasa, mengharuskan mereka menggunakan alat panen yang tajam ataumesin-mesin dan bekerja dalam waktu yang amat panjang terutama pada musim tanam danpanen (LAAI, 2000). Anak-anak yang telah diperdagangkan untuk dipekerjakan di tempattempattersebut secara geografis menjadi terisolasi dan rentan terhadap bahaya fisik jugakekerasan psikologis.Data statistik mengenai jumlah total anak yang bekerja dalam kondisi berbahaya dan ilegalbelum tersedia di Indonesia. Biro Pusat Statistik (BPS) memperkirakan pada tahun 1997ada sekitar 1,6 juta anak berusia antara 10-14 tahun yang aktif secara ekonomi (ILO-IPEC,2001a). Tetapi anak berusia dibawah 10 tahun dan pekerja keluarga yang tidak dibayartidak dimasukkan ke dalam statistik ini – dan tidak semua dari anak-anak ini terlibat dalampekerjaan yang berbahaya. Namun krisis ekonomi dan politik yang dialami Indonesia sejaktahun 1997 kemungkinan besar meningkatkan jumlah anak yang bekerja. ILO-IPECmemperkirakan bahwa sebagian besar dari 11.768.019 anak yang berusia antara 7-15 tahunyang dilaporkan tidak bersekolah oleh BPS kemungkinan besar aktif secara ekonomi (ILO-IPEC, 2001a).Bentuk-bentuk perburuhan anak lain di Indonesia antara lain adalah sebagai pekerja dilahan pertanian milik keluarga; dalam industri kimia; pembuatan batu bata, tembikar danubin; konstruksi; produksi garmen dan tekstil; produksi kembang api; penyelaman untukmencari mutiara; pembuatan sepatu; produksi rokok; pemulungan; pertambangan; dan dalam

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!