12.07.2015 Views

PNACU645

PNACU645

PNACU645

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Bentuk-bentuk Perdagangan di Indonesia119milik bersama, hak yang sama untuk menggugat cerai, dan hak yang sama untuk membuatkeputusan yang mengikat secara hukum. UU tersebut juga berperan besar dalam menaikkanusia perempuan pada pernikahan pertama, yang secara umum berfungsi meningkatkan posisiperempuan dalam pernikahan (Berninghausen & Kerstan, 1991: 107-108). Namunperbudakan berkedok pernikahan masih terus berlangsung di Indonesia. Di bawah ini kitaakan memeriksa beberapa tipe perbudakan berkedok pernikahan yang ada pada saat ini.Jenis-Jenis Pernikahan PaksaAda empat jenis perbudakan berkedok pernikahan atau pernikahan paksa yang banyakdipraktikkan dewasa ini.• Penculikan dan penjualan perempuan untuk dikawinkan;• Pernikahan paksa / perjodohan;• Pernikahan pura-pura;• Sistem pengantin pesanan (Wijers & Lap-Chew, 1999: 75).Kita dapat lebih memahami jenis-jenis perbudakan berkedok pernikahan atau pernikahanpaksa ini dengan mempelajari manifestasi mereka di Indonesia juga di negara-negara Asialainnya.Penculikan dan penjualan perempuan untuk dikawinkanDi Cina, kelangkaan perempuan di daerah pedesaan begitu mencoloknya sehingga suatukeluarga akan berusaha amat keras untuk memperoleh seorang istri bagi putra mereka.Rupanya bukan hal yang aneh bagi perempuan desa untuk diculik ketika mereka sedangbepergian jauh dari rumah, untuk kemudian dipaksa menikah dengan seorang lelaki (Wijers& Lap-Chew, 1999: 75-76).Penculikan perempuan untuk dikawinkan merupakan suatu perbuatan yang ilegal di Indonesia(pasal 32 KUHP – lihat bagian VI, Kajian Perundang-undangan Indonesia). Meski kunjunganlapangan yang dilakukan program kami belum mengungkapkan jumlah praktik semacam inidi Indonesia, ada sejumlah budaya di Indonesia yang masih memakai ‘penculikan’ ritualsebagai bagian dari proses pacaran atau pernikahan, sehingga ada asal-usul budaya danhistoris bagi praktik ini. Misalnya di Lombok, seorang perempuan tidak dapat menikahilelaki yang berasal dari kasta yang lebih rendah. Kendati demikian, proses ‘penculikan’ sangpengantin membuka jalan bagi pasangan itu untuk menikah, dan mengurangi biaya upacarapernikahan (‘Going Native’, n.d.). Di Bali berlaku budaya serupa yang menjatuhkan sanksiuntuk penculikan perempuan untuk pernikahan (‘Bali Weddings’, n.d.). Pada masa kini,dalam kebanyakan kasus, perempuan dan keluarganya sudah mengetahui dan menyetujuirencana penculikan itu. Namun tidak berarti hal itu berlaku untuk setiap kasus.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!