12.07.2015 Views

PNACU645

PNACU645

PNACU645

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

68 Perdagangan Perempuan dan Anak di Indonesiamengindikasikan bahwa pekerjaan ini terutama dilakukan oleh orang dewasa atau anakyang berusia di atas 15 tahun, seperti yang terlihat di bawah ini:• Survei Atma Jaya menemukan bahwa lebih dari 50% PRT di Jakarta berusia dibawah 18 tahun (Blagbrough, 1995: 15).• Penelitian Tjoet Njak Dien di Jakarta, Surabaya dan Yogyakarta menemukan bahwa30% PRT yang diwawancarai berumur antara 15 sampai 20 tahun, 9% antara 21sampai 25 tahun, 10% antara 26 sampai 30 tahun, dan 42% di atas 30 tahun.• Yayasan Tenaga Kerja Indonesia menemukan bahwa 76,5% dari 200 PRT yangdiwawancarai berumur antara 13 sampai 25 tahun (Tenaga Kerja, 1992: 5).Status Pernikahan: Kebanyakan PRT dalam negeri belum menikah.• Penelitian Yayasan Tenaga Kerja Indonesia pada tahun 1992 menemukan bahwa71% dari 200 PRT yang diwawancarai belum menikah (Tenaga Kerja, 1992: 6).• Demikian juga dengan penelitian Yayasan Tjoet Njak Dien yang menemukan bahwa150 responden di Jakarta, Surabaya dan Yogyakarta belum menikah (Astuti, 2000:39).Kondisi Kerja / Tingkat Perdagangan dan Praktik-PraktikEksploitatifKebanyakan PRT dituntut untuk melakukan seluruh pekerjaan rumah tangga; mulai darimembersihkan rumah, berbelanja, memasak, menjaga anak, berkebun, mencuci danmenyetrika pakaian. Wawancara ICMC dan ACILS dengan sejumlah LSM yang bekerja denganPRT dan dengan PRT sendiri mengungkapkan bahwa jam kerja yang lazim dijalani adalahdari jam 5 pagi sampai jam 9 malam atau lebih, kendati jam kerja ini tergantung pada keluargadi mana mereka bekerja, jumlah anggota keluarga, dan jumlah staf rumah tangga lain.Menurut Yayasan Tjoet Njak Dien, PRT sering menjadi objek banyak bentuk eksploitasi,antara lain:• Jam kerja yang panjang, waktu istirahat yang terbatas• Upah jauh di bawah upah minimum• Upah tidak dibayar• Kebebasan untuk bergerak dibatasi• Kekerasan fisik dan mental• Pemerkosaan dan pelecehan seksual (Wawancara, 2002).Kondisi-kondisi ini dialami baik oleh PRT di dalam maupun di luar negeri. Sebuah laporandari Pelapor Khusus untuk Komisi Hak Asasi Manusia (HAM) PBB, Gabriela RodriguezPizzaro, menyatakan bahwa:Pengurungan PRT, yang kebanyakan adalah perempuan, yang tidak diatur dalam undangundangketenagakerjaan nasional, memberikan peluang bagi pelanggaran HAM yang seriusuntuk terjadi. Kondisi PRT dapat dikatakan menyerupai perbudakan: jam kerja panjang

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!